Jutaan Kerang Hijau Muncul di Laut Karawang, Diduga Efek Tumpahan Minyak

Dampak tumpahan minyak Pertamina di Laut Jawa menyebabkan kerang hijau tumbuh dengan pesat di pantai Karawang, Jawa Barat.


zoom-inlihat foto
kerang-ijoo.jpg
facebook/Faridz Putracinema
Jutaan kerang hijau tumbuh banyak di Muara Sungai Buntu, Karawang, Jawa Barat.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Awal Desember 2019, jutaan kerang hijau muncul di Muara Sungai Buntu, Desa Sungai Buntu, Kecamatan Pedes, Kabupaten Karawang.

Kemunculan kerang hijau di wilayah tersebut bukan yang pertama.

Namun untuk tahun ini jumlahnya lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya.

Hal tersebut dijelaskan Tatang Supriatna (17) warga Desa Kendaljaya  di Muara Sungai Buntu pada Sabtu (7/12/2019).

Sayangnya hari itu laut sedang pasang dan sebagian besar kerang hijau tertutup air laut.

Baca: Penemuan Kerangka Manusia di Kepri, Diduga Kuat Gadis yang Hilang Dua Hari Setelah Lebaran Lalu

Baca: Tangkap Hiu di Darwin, Kapal Ikan Asal Indonesia Dibakar Angkatan Perbatasan Laut Australia

Yang terlihat hanya kerang hijau yang menempel di batu pemecah ombak di muara sungai.

"Kemarin (kerang hijau) terlihat banyak karena lagi surut," ujar Tatang Supriatna (17) warga Desa Kendaljaya di sela mencari kerang hijau dikutip Tribunnewswiki.com dari Kompas.com, Sabtu (21/12/2019).

Tatang bercerita kerap mencari kerang hijau di muara tersebut untuk dimasak.

Kadang kerang hijau tersebut dijual dengan harga Rp 10.000.

Tatang Supriatna (17) memperlihatkan kerang hijau yang menempel pada batu pemecah ombak di Muara Sungai Buntu, Kecamatan Pedes, Kabupaten Karawang, Sabtu (7/12/2019).
Tatang Supriatna (17) memperlihatkan kerang hijau yang menempel pada batu pemecah ombak di Muara Sungai Buntu, Kecamatan Pedes, Kabupaten Karawang, Sabtu (7/12/2019). (KOMPAS.COM/FARIDA)

Muncul di tempat lain

Munculnya ribuan kerang hijau tersebut bukan hanya di Muara Sungai Buntu.

Koalisi Masyarakat Sipil Karawang (KMSK) mencatat kerang hujau juga muncul di Pantai Sarakan dan di lambung kapal di Pakisjaya.

“Kerang hijau di Muara Sungai Buntu bukan pertama yang kami ketahui, sebelumnya juga ada di Pantai Sarakan," kata Yuda Febrian Silitonga, koordinator KMSK.

Pria yang akrab dipanggil Yuda tersebut mengatakan kerang hijau kerap digunakan utnuk menstabilkan kualitas air karena makan dengan menyaring makanan yang terlarut di perairan.

Ia menyebut bahwa populasi kerang hijau akan rumbuh secara masif apabila ada pencemaran minyak di perairan tersebut.

Baca: Konflik Laut Cina Selatan: Kunjungan Jackie Chan ke Vietnam Batal karena Dianggap Mendukung Cina

Baca: Seteru 2 Negara Komunis: Cina Ingatkan Tak Usah Ributkan Laut Cina Selatan, Vietnam Pilih Opsi Hukum

Hal tersebut diketahui karena kerang hijau dapat mengakumulasi hidrokarbon aromatik yakni salah satu senyawa yang ada di minyak mentah.

Apalagi perairan Karawang pernah tercemar minyak beberapa bulan lalu.

Untuk itu, Yuda meminta agar pihak terkait segera memeriksa sampel kerang hijau di wilayah tersebut apakah aman untuk konsumsi atau tidak.

Ia mengatakan telah melaporkan munculnya kerang hijau tersebut ke Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), dan Pertamina Hulu Energi.

“Kemungkinan dari bahaya mengonsumsi kerang hijau dari perairan yang tercemar tumpahan minyak adalah kanker," katanya.

Tatang Supriatna (17) memperlihatkan kerang hijau yang menempel pada batu pemecah ombak di Muara Sungai Buntu, Kecamatan Pedes, Kabupaten Karawang, Sabtu (7/12/2019).
Tatang Supriatna (17) memperlihatkan kerang hijau yang menempel pada batu pemecah ombak di Muara Sungai Buntu, Kecamatan Pedes, Kabupaten Karawang, Sabtu (7/12/2019). (KOMPAS.COM/FARIDA)




Halaman
123
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved