TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pramugari Garuda Indonesia mengungkap diskriminasi dan pelecehan seksual yang dialami oleh pramugari di maskapai tersebut.
Hal ini dikatakan oleh seorang Pramugari Garuda, Yosephine, dalam tayangan iNews Sore, pada Senin (9/12/2019).
Yosephine membongkar bahwa ada oknum direksi yang melecehkan pramugari di sana, bahkan mengajak pramugari tersebut ke karaoke.
Hal ini baru terjadi di masa kepemimpinan mantan Direktur Utama (Dirut) Garuda, Ari Askhara yang kini resmi dipecat.
Bahkan diskriminasi juga terjadi di maskapai berpelat merah tersebut.
Pramugari junior yang dianggap cantik dan disukai direksi, maka kariernya akan berjalan mulus dan akan lebih mudah untuk menjadi pramugari pesawat first class.
"Diskriminasi benar terjadi karena sekelas direktur atau direksi itu bisa masuk ke kelas-kelas di saat siswa sedang belajar. Dan memilih siapa saja yang bisa disekolahkan triple 7 (777), siapa yang bisa naik jabatan," kata Yosephine, dikutip Tribunnewswiki dari saluran YouTube Official iNews.
Sebagai informasi, kelas 777 ini memang diperuntukkan untuk para pramugari dan pramugara agar siap melayani di pesawat first class, yakni Boeing 777-300ER yang merupakan pesawat terbaik di kelasnya.
Baca: Senang Ari Askhara Dicopot, IKAGI Beberkan Daftar Dosa-dosa Ari Askhara: Delapan Orang Diopname
Yosephine mengungkapkan para direksi memberikan perlakuan khusus untuk para pramugari yang tampak cantik dan bertubuh bagus.
"Memang yang dipilih mereka adalah orang-orang yang mungkin sedikit cantik, sedikit..tubuhnya bagus gitu."
Lantas, ia menyebut pramugari incaran direksi itu bisa langsung melayani pesawat 777 walau belum genap bekerja setahun.
"Seharusnya untuk sekolah 'type rating' itu memang ada ketentuannya tidak lebih dari 6 bulan, kita akan disekolahkan 'type rating' baru. Namun untuk anak baru itu, yang kurang dari setahun bisa loncat langsung ke type rating pesawat 777," ucap Yosephine.
Satelah masuk ke kelas dan memilih pramugari yang disukainya, oknum direksi itu lantas menanyakan biodata si pramugari.
Yosephine mengatakan direksi itu langsung menghubungi si pramugari secara pribadi.
"Si direksi itu masuk ke kelas-kelas nanyain siapa namanya, nanyain 'Kamu mau jadi pegawai tetap atau enggak? Kamu mau sekolah 777 apa enggak? Kamu mau jadi matre de cabin atau tidak'," jelasnya.
"Dia langsung dan ada lah asisten dia yang mencatat 'Catat nama dia dan nomor telepon dia', enggak lama kemudian langsung di sms atau WhatsApp oleh salah satu direksi." lanjutnya.
Baca: Peringati Hari Antikorupsi Menteri Erick Thohir Jadi Tukang Bakso dengan Wishnutama & Nadiem Makarim
Pramugari Diminta Temani Karaoke oleh Oknum Direksi
Tak hanya diskriminasi ini, Yosephine mengungkapkan adanya pelecehan terhadap pramugari di era kepemimpinan Ari Askhara.
"Mbak Yosephine sendiri pernah dengar cerita mungkin dari rekan yang lebih junior mengenai, saya setelah di kelas, saya diminta untuk apa gitu, pernah diceritakan?" tanya presenter iNews Sore.
"Sebenarnya bukan junior, ada salah satu pengurus Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia di mana dia sudah menikah, suami istri menikah dan bekerja di Garuda," ujar Yosephine.