Setelah itu, Seksi VI Cikarang Utama-Cikarang Barat, Seksi VII Cikarang Barat-Cibatu, Seksi VIII Cibatu-Cikarang Timur, dan Seksi IX Cikarang Timur-Karawang Barat.
Tol baru ini dikelola oleh konsorsium PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) bentukan PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan PT Ranggi Sugiron Perkasa.
Untuk merealisasikan proyek ini, JJC berinvestasi sebanyak Rp 16,23 triliun.
Sedangkan ongkos konstruksinya menghabiskan dana hingga Rp 11,67 triliun dengan masa konsesi selama 40 tahun.
Tol Layang Jakarta-Cikampek telah jalani uji beban
Sebelumnya, tol ini telah menjalani uji beban pada Senin (23/9/2019).
Uji beban ini dilakukan untuk memastikan keamanan konstruksi jalan tol terpanjang di Indonesia tersebut.
Tol Layang Jakarta-Cikampek tersebut berdiri dengan ketinggian mencapai enam meter di atas ruas tol eksisting.
Ada 16 truk dengan beban masing-masing 40 ton yang diturunkan untuk proses pengujian beban.
Hal ini disampaikan oleh Jokowi melalui akun Instagramnya, Minggu (22/9/2019).
"Hari Senin, uji beban menggunakan 16 truk dengan beban masing-masing 40 ton digelar di atas Japek II," tulis Jokowi.
Jokowi berharap, setelah tol ini beroperasi, kemacetan di ruas tol eksisting dapat berkurang dengan signifikan.
Baca: Menteri PUPR Basuki Hadimuljono: Menempuh Pendidikan Tidak Perlu Tergesa-gesa!
Baca: Sebagai Komitmen Pencegahan Korupsi, KPK Tunggu Laporan LHKPN Staf Khusus Jokowi-Maruf Amin
35.000 kendaraan diprediksi akan lewat tiap harinya
Direktur Operasi PT Jasa Marga (Persero) Tbk Subakti Syukur berharap, setelah jalan tol ini beroperasi akan mendistribusi volume lalu lintas kendaraan di ruas tol eksisting.
Saat ini, ada lebih dari 70.000 kendaraan yang melintas di ruas Tol Jakarta-Cikampek.
"Kami targetkan ada distribusi sekitar 40 hingga 50 persen dari angka tersebut yang akan naik ke jalan tol layang," kata Subakti dalam keterangan tertulis, Minggu (22/9/2019).
Pihak Jasa Marga juga mengusulkan adanya integrasi tarif agar masyarakat lebih tertarik melewati Tol Layang Jakarta-Cikampek.
"Kami usulkan sistem tarif terintegrasi agar masyarakat dapat mudah memilih sesuai kebutuhan mau lewat atas atau lewat bawah," kata Subakti.
Danang sebelumnya juga berharap agar setengah dari pengguna Tol Jakarta-Cikampek eksisting dapat berpindah ke Tol Layang Jakarta-Cikampek.
Dari total rata-rata lalu lintas harian, terdapat sekitar 80 persen kendaraan Golongan I atau kendaraan pribadi yang melintas di ruas Tol Jakarta-Cikampek.
(TribunnewsWiki.com/Yonas)