Kerja hanya seminggu sekali dan tanpa tugas spesifik
Presiden Joko Widodo mengatakan, para staf khususnya tidak perlu bekerja penuh waktu (full time) di Istana.
Hal itu disampaikan Jokowi saat memperkenalkan tujuh milenial sebagai staf khususnya di teras Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (2/11/2019).
"Tidak full time, (karena) beliau-beliau sudah memiliki kegiatan dan pekerjaan," kata Jokowi.
Tujuh milenial yang ditunjuk Jokowi sebagai staf khusus memang kebanyakan adalah para pengusaha muda yang kini masih memimpin perusahaannya masing-masing.
Ada juga yang masih berniat melanjutkan kuliah.
Oleh karena itu, Jokowi tak mempermasalahkan jika mereka tak datang ke Istana setiap hari.
"Tapi minimal seminggu, dua minggu, pasti ketemu," kata Jokowi.
Namun, Jokowi juga menegaskan bahwa para staf khususnya dari kalangan milenial ini bisa kapan saja memberi masukan.
Jika ada ide yang ingin disampaikan untuk membantu kinerja pemerintah, presiden siap mendengar.
"Masukan setiap jam, setiap menit kan bisa saja," ucap mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Presiden Jokowi juga mengatakan, tak ada tugas khusus dari stafsus baru yang ia tunjuk.
"Ini staf khusus saya yang baru, untuk bidang-bidangnya ini kerja barengan begitu," kata Jokowi saat memperkenalkan para staf khusus milenialnya di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (21/11/2019) sore.
Oposisi nilai tugas stafsus berpotensi tumpang tindih
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera berpendapat, jabatan staf khusus presiden berpotensi tumpang tindih dengan struktur pembantu presiden yang sudah ada.
Pasalnya, sebelum menunjuk 13 staf khusus, presiden sudah punya kantor staf presiden (KSP), Sekretariat Kabinet, hingga jajaran menteri dan wakilnya.
Tanpa ada pembagian tugas yang jelas, menurut Mardani, besar kemungkinan staf khusus akan menjadi tumpang tindih, khsusnya dengan KSP.
"Tanpa pembagian tugas yang jelas, posisi staf khusus ini akan tumpang tindih dengan struktur yang sudah ada," kata Mardani saat dihubungi, Jumat (22/11/2019).
"Kelihatan tumpang tindih dengan KSP," katanya.
Mardani mengatakan, dirinya mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo menggandeng anak muda, perempuan, hingga difabel sebagai staf khusus.
Baca: Presiden Soeharto Ramal Kondisi Indonesia Tahun 2020 Seperti Ini, Disebut pada 1995, Mulai Terbukti?
Baca: Gibran Rakabuming Maju sebagai Calon Wali Kota Solo, Iwan Fals: 2024 Bisa Jadi Presiden Juga Tuh