Topan Hagibis Melanda Jepang, Piala Dunia Rugby dan Grand Prix F1 Jepang Ditunda

Topan Hagibis mengakibatkan pembatalan dua pertandingan Piala Dunia Rugby serta mengganggu Grand Prix F1 Jepang di Suzuka


zoom-inlihat foto
rugby-world-cup-japan.jpg
rugbyworldcup.com
Karena Topan Hagibis yang landa Jepang, beberapa pertandingan Piala Dunia Rugby dibatalkan


Selain itu, Topan Hagibis juga telah melukai lima orang, tiga di antaranya adalah anak-anak.

Jepang bagian timur dan tengah diperkirakan akan mendapat serangan langsung dari Topan Hagibis.

Meski begitu, dampaknya juga dapat dirasakan di Jepang bagian barat, di mana angin kencang yang bertiup di Prefektur Tokushima membuat seorang pria berusia 85 tahun mengalami cedera ringan.

Dikutip dari The Straits Time, listrik di sekitar 16.000 rumah akan padam yang sebagian besarnya berada di Tokyo sebagai salah satu wilayah metropolitan terpadat di dunia.

Sejumlah pemerintah kota telah mengeluarkan perintah evakuasi ke daerah-daerah yang khususnya berisiko, termasuk beberapa di wilayah Tokyo yang paling padat penduduknya.

Badai itu telah membawa curah hujan yang belum pernah terjadi sebelumnya ke daerah-daerah yang luas termasuk tempat wisata pegunungan Hakone yang populer, di prefektur Kanagawa, yang dihantam dengan rekor 452,5 milimeter hujan selama 24 jam yang berakhir pada pukul 11.00.

Orang-orang membentuk antrean panjang untuk membeli kebutuhan di supermarket dalam persiapan untuk Typhoon Hagibis yang kuat yang akan datang, di Kanagawa, Yokohama, selatan Tokyo, pada 11 Oktober 2019. Tabung gas untuk kompor masak portabel dan air minum terjual habis setelah waktu buka . (Mainichi / Hiroshi Maruyama)
Orang-orang membentuk antrean panjang untuk membeli kebutuhan di supermarket dalam persiapan untuk Typhoon Hagibis yang kuat yang akan datang, di Kanagawa, Yokohama, selatan Tokyo, pada 11 Oktober 2019. Tabung gas untuk kompor masak portabel dan air minum terjual habis setelah waktu buka . (Mainichi / Hiroshi Maruyama) (Mainichi / Hiroshi Maruyama)

Badai ini telah memicu peringatan banjir dan tanah longsor di daerah yang luas seperti yang terjadi di  prefektur Mie dan Shizuoka yang sudah tergenang banjir.

Badan Meteorologi Jepang (JMA) Angin yang mencapai 180km / h (111mph) dapat menyebabkan banjir dan tanah longsor.

Meskipun Tokyo jauh lebih berkembang saat ini, ia masih rentan terhadap Topan Hagibis yang memiliki hembusan maksimum hingga 216 kpj dan menyerang ibukota dengan curah hujan hingga 500mm.

Baca: Jokowi Sebut Susunan Kabinet Rampung, Akui Kemungkinan Perubahan Susunannya setelah Bertemu SBY

Baca: Ramalan Keuangan Zodiak Sabtu 12 Oktober 2019: Peluang Bagus untuk Sagitarius, Cancer Ikuti Intuisi

Bahkan untuk wilayah pesisir Jepang memiliki kemungkinan diterjang gelombang seperti tsunami di atas 10 meter.

Situs cuaca Jepang, Tenki.jp mengatakan bahwa gedung-gedung bertingkat tinggi di pusat Tokyo dapat menyebabkan konsentrasi angin di antara gedung pencakar langit yang kemudian menciptakan  "hembusan lokal".

Hal ini yang kemudian menyebabkan kerusakan yang lebih parah.

Dampak lainnya adalah kemungkinan terjadinya banjir di ruang bawah tanah seperti stasiun kereta bawah tanah.

 (Tribunnewswiki.com/Ami Heppy)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved