Suara Ustadz Abdul Somad UAS Bergetar Tanggapi Rusuh Wamena: Kita Disatukan oleh Pancasila

UAS memberikan pesan menyejukkan dan mendorong agar semua orang di Indonesia memberi bantuan kepada korban kerusuhan di Wamena tersebut.


zoom-inlihat foto
uas0002.jpg
capture video di wa
Suara Ustadz Abdul Somad UAS Bergetar Tanggapi Rusuh Wamena: Kita Disatukan oleh Pancasila.


Jangan pernah mengalah.

Kami dari jauh ikut mendoakan.

Saudara-saudaraku di manapun di Nusantara yang bisa membantu, bantu.

Dengan uang kita.

Yang tak bisa (dengan uang), dengan doa.

Doakan dari jauh.

Mudah-mudahan saudara kita, saya hanya sebut Minangkabau, Makassar, Bugis, dan Jawa karena ini (bangsa) yang paling banyak merantau.

Tapi, suku-suku yang lain, kita adalah Nusantara.

Mudah-mudahan, kita tetap disatukan oleh kebhinekaan.

Disatukan oleh Laa ilaha illallah Muhammadar Rasulullah.

Bagi yang seagama, berdoalah, kita disatukan oleh Laa ilaha Illallah.

Bagi yang tidak (seagama), bersatulah, kita disatukan oleh Pancasila, Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Terima kasih.

Assalamualaykum warahmatullahi wabaraktuh.

Baca: Korban Tewas Kerusuhan Wamena Bertambah Jadi 32 Orang, Rata-rata Ditemukan Hangus Terbakar

OAP Sembunyikan Warga Pendatang saat Rusuh Wamena

Di tengah kerusuhan Wamena, Papua, ada cerita-cerita yang menunjukkan bahwa sisi kemanusiaan manusia masih ada di tengah kondisi genting dan menyeramkan.
Melalui akun facebook miliknya, Errisa Dwisand, dosen di Stisip Al Yapis Wamena, memberi penghargaan setinggi-tingginya kepada Orang Asli Papua (OAP) yang menolong dengan cara menyembunyikannya.
Penyebutan OAP tidak dimaksudkan sebagai bentuk diskriminatif melainkan hanya untuk mengidentifikasi.
Errisa mengungkapkan, jika bukan karena kebaikan OAP, dia bersama sejumlah rekannya bisa jadi ikut menjadi korban kerusuhan dan ikut tewas bersama puluhan korban lainnya.

Saat kerusuhan, 23 September 2019 lalu, Erissa menceritakan OAP tersebut menyembunyikan dirinya dan sejumlah rekannya di bangunan seperti honai di belakang rumahnya.

wamena001
Seorang warga mencium Orang Asli Papua (OAP) yang menyelamatkannya saat kerusuhan di Wamena terjadi, Senin, 23/9/2019.

Rumah warga Papua tersebut terletak di belakang kampus.

Saat itu, kampusnya sudah dibakar oleh massa.

“Lokasinya itu tidak sampai tak sampai 200 meter (dari lokasi pembakaran rumah). Sudah terasa panasnya. Jika tempat (sembunyi) ini ketahuan, pasti dibakar. Saat mereka datang, mungkin akan dibinasakan entah di bacok parang, kapak, di aniaya atau dibakar hidup-hidup,” kata Erissa.

Errisa bahkan sempat berpikir untuk bunuh diri jika ketahuan oleh perusuh.





Halaman
1234
Editor: haerahr
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved