lihat foto
TRIBUNNEWSWIKI.COM – Olahraga dapat dilakukan pada pagi maupun sore hari.
Namun ternyata waktu olahraga juga memengaruhi manfaat yang didapat oleh tubuh.
Studi yang dimuat dalam Jurnal 'Medicine & Science in Sport & Exercise' menyebutkan bahwa tiap-tiap waktu olahraga punya manfaat berbeda.
Dikutip dari Grid.id, studi yang dilakukan pada 2012 itu dilakukan dengan mengukur bagaimana respons tubuh wanita setelah berolahraga pada pagi hari.
Mereka diminta melakukan jalan cepat selama 45 menit.
Baca: 6 Makanan yang Baik Disantap Setelah Olahraga, dari Tuna hingga Ubi Jalar
Menurut Lara Carlcon, PhD, dari American College of Sport Medicine, jika kita melakukan olahraga dengan tujuan untuk membentuk badan atau meningkatkan kesehatan tubuh, pagi hari adalah waktu terbaik.
Untuk penurunan berat badan memang sedikit kontroversial, tetapi ada studi lain yang membandingkan olahraga pagi dan sore hari.
Ternyata mereka yang berolahraga pagi memiliki tekanan darah lebih rendah dan tidur lebih nyenyak.
Pada sore hari, kita juga memiliki banyak energi dibandingkan dengan usaha untuk bangun lebih pagi dan berolahraga.
Selain itu, kita juga hanya perlu waktu 20 menit agar hormon endorfin meningkat sehingga kita menjadi lebih rileks setelah kesibukan yang padat di kantor.
Baca: Tips Turunkan Berat Badan bagi Ibu yang Baru Melahirkan: Banyak Minum Air Putih dan Rajin Olahraga
Dikutip dari Bobo Grid.id, olahraga sore juga memiliki banyak manfaat.
Dari segi motivasi, olahraga sore hari lebih cocok untuk mereka yang sulit bangun pagi.
Berolahraga di sore hari juga hanya butuh waktu sedikit untuk memunculkan rasa senang atau mengaktifkan hormon endorphin apabila dibandingkan dengan olahraga di pagi hari.
Olahraga di sore hari juga membuat tubuh lebih rileks selepas bekerja atau beraktivitas sepanjang hari.
Waktu yang tepat untuk berolahraga di sore hari adalah pukul 14.00-18.00.
Sebab pada saat itu aktivitas enzim dan fungsi otot juga meningkat.
Berikut lima fakta berolahraga di pagi hari yang dihimpun Tribunnewswiki.com dari berbagai sumber:
1. Mencegah ngemil
Studi di Brigham Young University meneliti 18 perempuan dengan berat badan normal dan 17 perempuan penderita obesitas, selama dua hari.
Diketahui bahwa baik perempuan dengan berat badan normal maupun penderita obesitas mengalami respons otak yang lebih lamban terhadap foto makanan.
