Disindir ICW Hilang Sejak Masuk Perut Banteng, Johan Budi Enggan Beri Komentar

ICW menyindir para aktivis yang dulu begitu kritis mengawal korupsi namun saat ini dianggap mlempem, salah satunya Johan Budi.


zoom-inlihat foto
johan-budi-disindir.jpg
Istimewa/Instagram ICW
Foto Johan Budi dan Teten dalam Instagram ICW dengan narasi mereka telah pergi tanpa pesan di tengah kegentingan kerja-kerja pemberantasan korupsi.(Istimewa/Instagram ICW)


TRIBUNNEWSWIKI.COM – Indonesia Corruption Watch (ICW) menyindir para aktivis yang dulu begitu kritis mengawal korupsi namun saat ini dianggap mlempem.

Mereka dinilai hilang suaranya setelah masuk menjadi bagian dari Istana.

Sindiran itu disampaikan melalui akun Instagram mereka, @sahabatICW.

Dalam unggahan itu, sedikitnya ada delapan tokoh yang kena sindir ICW.

Mereka adalah Teten Masduki, Koordinator Staf Khusus Presiden; Ifdhal Kasim, Tenaga Ahli Utama Kedeputian V Kantor Staf Presiden; Fadjroel Rachman, Komisaris Utama perusahaan BUMN PT Adhi Karya; dan Alexander Lay, Anggota Dewan Komisaris Pertamina.

Selain itu, ada juga Jaleswari Pramodhawardani, Deputi V Kantor Staf Presiden; Andrinof Chaniago, Komisaris Utama BRI; Abetnego Tarigan, Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden; serta Johan Budi, Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi.

Baca: Serahkan Mandat ke Presiden, Agus Rahardjo: KPK Rasanya seperti Dikepung dari Berbagai Macam Sisi

ICW mengunggah gambar berupa poster yang menyatakan para aktivis itu hilang setelah terlalu dekat dengan Istana.

Khusus untuk Johan Budi yang kini sudah menjadi anggota DPR terpilih dari PDI-P, tertulis hilang sejak masuk perut banteng.

“Mohon bantuan teman-teman @kontras_update untuk menemukan para senior yang terhormat ini, karena mereka telah pergi tanpa pesan di tengah kegentingan kerja-kerja pemberantasan korupsi dan penegakan hak asasi manusia,” tulis akun ICW pada Kamis, (13/9/2019). @Kontras_update adalah akun Instagram resmi Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak kekerasan (KontraS).

Dikutip dari Kompas.com, Jumat (13/9/2019), ketika dimintai keterangan soal unggahan itu, para aktivis yang disindir ICW itu enggan untuk banyak berkomentar.

Teten Masduki yang dulunya adalah aktivis ICW mengaku paham jika para pegiat antikorupsi saat ini marah terkait revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi yang dilakukan DPR dan pemerintah.

“Enggak mau komentarlah. Wajar mereka marah," kata Teten saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (13/9/2019).

Baca: ICW Kritik Komisi III DPR Soal Kewajiban Capim KPK Tanda Tangan Materai : Ini Bangun Deal Politik

Baca: Jokowi Setuju Revisi UU KPK : Penunjukan 2 Menteri, Komitmen Presiden Berantas Korupsi Dipertanyakan

Kendati demikian, Teten enggan menanggapi lebih jauh pertanyaan wartawan.

Komentar irit juga keluar dari Jaleswari yang dulunya dikenal sebagai pegiat reformasi militer.

Jaleswari juga paham bahwa para pegiat antikorupsi saat ini tengah kecewa.

Namun, ia enggan menanggapi mereka lebih jauh.

“Saya memahami kawan-kawan ini sedang kecewa. Karenanya, saya tidak ingin berpolemik lebih lanjut soal ini, pesannya sudah tersampaikan,” kata Jaleswari saat dihubungi lewat pesan singkat.

Sementara itu, Johan Budi yang dulunya adalah mantan juru bicara KPK enggan berkomentar sama sekali soal sindiran ICW.

Saat dihubungi lewat pesan singkat, Johan awalnya mau menanggapi pertanyaan mengenai dirinya yang sudah pamit dari Istana karena akan segera dilantik sebagai anggota DPR.

Namun, saat ditanya mengenai sindiran ICW, Johan ogah berkomentar.





Halaman
12
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved