TRIBUNNEWSWIKI.COM – Suku Baduy merupakan suku yang bermukim di Perbukitan Kendeng, Kecamatan Lebak, Provinsi Banten.
Suku Baduy yang terdiri atas suku Baduy Dalam dan Baduy Luar ini memiliki kearifan lokal dan budaya yang menarik.
Salah satu yang menjadi daya tarik suku Baduy adalah karena mereka masih sangat kuat menggenggam tradisi turun-temurun dari leluhur mereka.
Bahkan suku Baduy Dalam sama sekali tidak mengizinkan penggunaan benda-benda dari luar masuk ke kampung mereka.
Sementara itu, suku Baduy Luar cenderung lebih toleran terhadap pengaruh asing.
Wisatawan diizinkan memakai benda-benda yang wisatawan bawa ketika bertandang ke perkampungan Baduy Luar.
Kendati demikian, Suku Baduy Luar juga tetap menjaga hubungan serasi dengan alam yang telah menjadi warisan sejak zaman nenek moyang.
Baca: Suku Baduy
Dikutip dari Kompas.com, Jumat (6/9/2019), berikut ini beberapa fakta menarik tentang keragaman budaya yang ada di Baduy.
1. MCK Alami
Di dalam rumahnya, penduduk suku Baduy Luar tidak memiliki kakus, karena itu mereka biasanya buang air di sungai yang mengaliri daerah mereka.
Bilik untuk mandi di beberapa titik di tepi sungai juga tidak menyediakan lubang khusus untuk buang air.
Meski begitu, ada beberapa rumah yang dilengkapi fasilitas kakus, meski dalam keadaan seadanya.
Biasanya, rumah yang dilengkapi kakus ini diperuntukkan untuk para tamu atau wisatawan dari luar kampung.
Baca: Belum Sebulan Dilantik, Anggota DPRD Gunungkidul Diberhentikan Sementara Karena Kasus KDRT
2. Tak ada apotek bukan masalah untuk suku Baduy
Jangan harap Anda akan menemukan apotek jika berkunjung ke kampung suku Baduy.
Kendati demikian, hal itu tak menjadi masalah berarti untuk masyarakat suku Baduy.
Pasalnya, pegunungan Kendeng yang menjadi tempat bermukim suku Baduy Luar ternyata betul-betul sumber kehidupan.
Selain menyediakan air dan bahan makanan berlimpah, tanaman obat juga banyak tumbuh liar di daerah ini.
Ada daun kaca piring buat meredakan demam, daun berenuk untuk sakit kepala, pangkal sirih sebagai obat mata, hingga pangkal tangkai daun salak yang mujarab menyumbat diare.
“Semua jenis tanaman obat harus diminum dengan air mentah,” terang Jakam, warga Baduy Luar yang menetap di Kampung Cicakal.