TRIBUNNEWSWIKI.COM - Hingga Jumat (30/8/2019) dini hari, suasana di Jayapura, Papua, masih mencekam setelah kerusuhan melanda Jayapura, siang harinya.
Aksi ribuan warga Papua pada Kamis berakhir rusuh.
Massa melakukan pengrusakan, pembakaran, serta penjarahan.
Meskipun kondisi di Jayapura kembali normal, tetapi situasi diketahui masih mencekam.
Dilansir Kompas.com, ketakutan masih melingkupi warga hingga Jumat (30/8/2019) pukul 01.30 WIT.
Baca: Anggota TNI Gugur di Papua, Moeldoko Sebut Ada Pihak Coba Provokasi Aparat, 10 Pucuk Senjata Disita
Baca: Tri Susanti Jadi Tersangka Ujaran Kebencian Asrama Papua di Surabaya, Minta Maaf, Hanya Aksi Pribadi
Hal itu membuat ribuan warga lebih memilih untuk meminta perlindungan dengan mengungsi ke Markas TNI AL, di Hamadi, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura.
Sebab, ribuan warga masih bertahan di halaman kantor Gubernur.
Kerusuhan susulan dikhawatirkan akan terjadi.
"Kondisi kami lagi trauma. Kami takut kalau massa balik dan melakukan pengerusakan dan penjarahan, hingga pembakaran."
"Itu yang buat kami mengungsi," kata seorang pria yang biasa di sapa Jojo saat ditemui lagi berjaga-jaga di Jalan Raya Entrop.
Jojo mengatakan, pengungsi kebanyakan anak-anak dan perempuan.
"Kami pria berjaga-jaga. Karena ini bukan lagi menyampaikan aspirasi. Mereka merusak dan membakar, bahkan melakukan penjarahan. Jadi kami bersatu," katanya.
Dari pantauan Kompas.com, ribuan pendemo hingga Kamis (29/8/2019) malam bertahan di halaman kantor Gubernur Jalan Soa Siu Dok 2, Distrik Jayapura Utara.
Sementara di pusat perekonomian Kelapa II Entrop, Distrik Jayapura Selatan, yang jaraknya sekitar 2,5 km, ratusan warga terlihat berjaga-jaga.
Bahkan mereka melakukan razia terhadap setiap kendaraan yang melintas dan terlihat lebih dari 10 mobil di tengah jalan terlihat dibakar.
Asap pun masih terlihat sampai saat ini, lantaran beberapa kios dan ruko yang dibakar tak ada yang memadamkan.
Di lokasi itu pula, ada massa tandingan yang membawa bendera merah putih mengamankan lokasi di sekitar Entrop.
Hal itu guna mencegah adanya pembakaran kembali.
Aparat keamanan terlihat berada di Jalan Koti tidak jauh dari kantor Grapari Telkomsel yang dibakar massa.
Mereka juga merazia setiap kendaraan yang melintas.
Sementara itu menyikapi kondisi yang terjadi, sekitar 1200 personil Brimob dari Kelapa II Depok, dikabarkan telah telah tiba di Kota Jayapura, malam tadi.