Perang Raja Philip

TRIBUNNEWSWIKI.COM – Perang Raja Philip atau juga disebut Great Narragansett War (1675-1676) merupakan perang yang mengadu domba penduduk asli Amerika melawan pemukim Inggris dan sekutu India.

Perang Raja Philip menjadi konflik yang paling banyak menumpahkan darah (per kapita) dalam sejarah Amerika Serikat. (1)

Ketegangan Perang Raja Philip makin meluas menyusul keruntuhan kemitraan perdagangan dan ekspansi agresif wilayah koloni, Kepala Pokunoket Metacom – Raja Philip – memimpin pemberontakan paling berdarah atas Suku Wampanoang, Nipmuck, Pocumtuck dan Narrragansett.

Perang Raja Philip berlangsung selama 14 bulan dan menghancurkan 12 kota perbatasan, berakhir tidak lama setelah Metacom ditangkap dan dipenggal.

Beberapa penduduk melarikan diri ke Kanada, sedangkan sebagian lain dijual untuk dijadikan budak. (2)

Baca: 17 AGUSTUS – Serial Sejarah Nasional : Kudeta Angkatan Perang Ratu Adil (APRA)

Baca: 17 AGUSTUS - Seri Sejarah Nasional: Perang Aceh (1873-1904)

Pada tahun-tahun setelah kedatangan para Pulgrim dan pendirian Plymouth pada 1620, populasi Puritan di New England terus bertambah ketika koloni-koloni dan kota-kota baru didirikan.

Melalui beberapa dekade pertama, Kaum Puritan mempertahankan hubungan yang sedikit aneh namun tetap damai dengan Wampanoag, Narragansett, Nipmuck, Pequot, dan suku-suku Mohegan.

Kaum Puritan melakukan barter produk-produk Eropa untuk barang-barang perdagangan asli Amerika.

Ketika koloni-koloni Puritan mulai berkembang dan keinginan mereka untuk memperdagangkan barang-barang berkurang, penduduk asli Amerika mulai menukar tanah dengan peralatan dan senjata. (3)

Baca: FILM - Captain America: Civil War

Baca: 17 AGUSTUS - Seri Sejarah Nasional: Perang Batak (1878-1907)

Beberapa buku menuliskan bahwa Perang Raja Philip bukan hanya perang sipil yang menempatkan India melawan India.

Inggris dan India, sebagai bagian dari masyarakat yang sama dengan pemerintahan yang terjalin, berperang malawan satu sama lain.

Mencermati budaya politik orang-orang India dan Inggris, dapat dilihat bahwa Philip berusaha untuk mempertahankan kedaulatan rakyat dengan memasukkan mereka ke dalam sistem politik Inggris.

Inggris pada gilirannya, memandang Philip dan para pengikutnya sebagai subjek yang pengkhianat setelah mereka berperang pada 1675.

Dengan demikian Perang Raja Philip bukan hanya 'perang saudara India' tetapi lebih luas. (4)

Baca: Perang Diponegoro (1825-1830)

Baca: Perang Padri (1803-1838)

Pada April 1676, ketika Narragansett dikalahkan dan pemimpin mereka dibunuh, permusuhan terhenti untuk beberapa waktu.

Setelah beberapa bulan, Philip dihkhianati kemudian ditangkap dan dibunuh.

Bahkan mayatnya ditarik dan dipotong-potong.

Kepalanya yang terpenggal ditempatkan di tiang untuk diarak melalui Koloni Plymouth. (5)

Putra Philip dijual sebagai budak di Bermuda dan banyak tawanan lainnya dipaksa menjadi budak di rumah-rumah di seluruh New England.

Baca: Perang Puputan Margarana

Baca: Film 1917 Rilis Desember 2019, Tampilkan Aksi Benedict Cumberbatch dan Colin Firth di Perang Dunia I

Perang Raja Philip mengakibatkan derita yang mendalam selama konflik, salah satunya adalah istilah 'Orang India Berdoa' yaitu orang yang telah bertobat menjadi Kristen, tetapi tidak dipercaya oleh kedua belah pihak.

Para penjajah menang dalam Perang Raja Philip, tetapi biaya perbaikan setelah perang sangatlah besar.

Lebih dari dua dekade sebelum semua pemukiman perbatasan yang hancur bisa dihuni kembali, dan lebih lama lagi sebelum mereka memulai ekspansi lebih jauh di Barat. (6)

Baca: 17 AGUSTUS – Serial Sejarah Nasional : Kudeta Angkatan Perang Ratu Adil (APRA)

Baca: 17 AGUSTUS - Seri Sejarah Nasional: Geger Cilegon (1888)

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Saradita Oktaviani)

Jangan lupa subscribe Youtube channel TRIBUNNEWSWIKI di TribunnewsWIKI Official