Gelombang Penolakan Meluas, Otoritas Brasil Pertanyakan Transparansi Vaksin Sinovac, Ini Alasannya

Presiden Brasil, Jair Bolsonaro mengatakan vaksin Covid-19 dari perusahaan China, Sinovac tidak transparan terkait izin pembuatannya.


zoom-inlihat foto
ilustrasi-vaksin-flu.jpg
Tribunnews.com
Ilustrasi vaksin Covid-19. Di Brasil, vaksin Sinovac buatan China, vaksin yang juga dipakai Indonesia, mendapat penolakan.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Sejak November 2019 hingga penghujung tahun 2020 ini, seluruh dunia masih bergelut dengan kendala penanganan pandemi Covid-19

Pandemi Covid-19 yang bermula dari Wuhan, China, kini telah memakan banyak korban jiwa di berbagai belahan dunia.

Lockdown dan berbagai macam cara, telah dilakukan oleh otoritas negara-negara dunia demi menanggulangi pandemi Covid-19 secara global.

Dari sisi pencegahan dan dan pengobatan, belum adanya vaksin efektif yang sanggup menangkal Covid-19.

Hal tersebut lah yang membuat membuat banyak negara atau lembaga kesehatan berpacu melakukan riset vaksin Covid-19.

Mulai dari China, Amerika Serikat hingga Jerman kini sedang berpacu dengan waktu untuk menemukan formula vaksin Covid-19 yang efektif dan cepat bisa menangkal pandemi saat ini.

Salah satu vaksin Covid-19 produksi Sinovach Biotech yang dikembangkan dari China, mendapat sorotan khusus.

Vaksin CoronaVac yang produksi Sinovac Biotech memang sudah datang di banyak negara berkembang, seperti di Indonesia, Brasil, hingga Turki.  

Namun, kontroversi mengiringi pemberitaan terkait vaksin Covid-19 dari Sinovac.

Anvisa, regulator kesehatan Brasil, mengatakan, otoritas kesehatan China tidak transparan dalam mengizinkan penggunaan darurat vaksin virus corona baru buatan Sinovac tersebut.

Baca: WHO Minta Dunia Tak Cemas Berlebihan Meski Otoritas Inggris Peringatkan Salah Satu Produk Vaksin Ini

Presiden Brasil Jair Bolsonaro telah berulang kali meragukan vaksin virus corona bertajuk CoronaVac buatan Sinovac dari China, dengan mengatakan, "asal" pembuatnya tidak bisa dipercaya.

Di Sao Paulo, negara bagian terpadat di Brasil, pihak berwenang telah mempertaruhkan vaksin Sinovac, dengan Gubernur Joao Doria, musuh Bolsonaro, menyebutkan, negara bagiannya akan mulai vaksinasi pada Januari 2021.

Ilustrasi pasien covid-19 yang disuntik vaksin covid-19.
Ilustrasi pasien covid-19 yang disuntik vaksin covid-19. (MIRROR)

Hanya, Sao Paulo tidak akan bisa mulai menggunakan vaksin virus corona Sinovac sampai dapat lampu hijau dari Anvisa.  

Sementara Anvisa telah lama bersikap apolitis, Bolsonaro telah menunjuk sekutu untuk itu dalam beberapa bulan terakhir, memicu kekhawatiran di kalangan profesional kesehatan bahwa keputusannya mungkin dipengaruhi oleh pertimbangan politik.

"Brasil adalah pemimpin internasional dalam proses evaluasi CoronaVac," kata Anvisa dalam pernyataan di situsnya, dikutip Tribunnewswiki.com dari Kontan, Brasil: China tidak transparan untuk izin penggunaan darurat vaksin corona Sinovac.

"Vaksin tersebut telah memiliki otorisasi penggunaan darurat di China sejak Juni tahun ini". 

"Kriteria China untuk pemberian otorisasi penggunaan darurat tidak transparan, dan tidak ada informasi yang tersedia tentang kriteria yang saat ini digunakan oleh otoritas China untuk membuat keputusan itu," sebut Anvisa.

Setidaknya, puluhan ribu orang telah menggunakan vaksin virus corona Sinovac dalam program penggunaan darurat China, yang secara resmi meluncur pada Juli lalu, yang menargetkan kelompok terbatas orang-orang berisiko tinggi. 

Baca: Vaksin Sinovac: Diimpor Indonesia & Belum Umumkan Level Efektifitas, Ahli Medis AS Khawatir Hal Ini

China belum membuat perincian publik tentang bagaimana menentukan apakah vaksin virus corona baru memenuhi syarat untuk penggunaan darurat.

Komisi Kesehatan Nasional China tidak menanggapi permintaan komentar dari Reuters.





Halaman
12
Penulis: Haris Chaebar
Editor: haerahr
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved