Aipda Wibowo Hasyim, polisi di Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara ini mendapat tekanan mental .
Sebagai informasi, Aipda Wibowo Hasyim adalah orangtua yang melaporkan guru honorer Supriyani atas dugaan penganiayaan kepada anaknya di sekolah.
Kasus ini bahkan sempat ada mediasi empat kali.
Namun kasus guru dituduh menganiaya anak polisi ini berakhir buntu.
Sampai akhirnya mencuat kabar Aipda Wibowo Hasyim meminta uang damai Rp50 juta.
Rupanya, tuduhan itu membuat kondisi psikologis Aipda Wibowo Hasyim dan istri mengalami stres lantaran ramai diperbincangkan.
Hal tersebut disampaikan oleh Laode Muhram Naadu selaku kuasa hukum Aipda Wibowo, Senin, (28/10/2024).
Laode Muhram Naadu menerangkan, soal permintaan uang damai dari Supriyani untuk klien hanya informasi sepihak dan tidak benar sama sekali.
Baca: Sosok Aipda Wibowo Hasyim, Ayah D yang Diduga Dianiaya Supriyani, Minta Uang Damai Rp 50 Juta
"Kondisi Aipda WH, bersama istrinya sekarang sangat tertekan dengan isu uang 50 juta yang dibawa dalam kasus ini. Itu fitnah yang sangat keji," ujarnya melalui telepon, Minggu (27/10/2024) malam.
Ia menegaskan bahwa soal uang damai Rp50 juta itu tidak pernah diucapkan atau diminta ke guru Supriyani.
Muhram Naadu yang menemui kliennya bahkan menyebut Aipda WH dan keluarga sudah jarang bersosialisasi dengan warga setempat karena kasus guru viral tersebut.
"Mereka sekarang agak tertutup, bahkan mengaku pusing dan stres karena pemberitaan yang tidak berimbang. Karena mereka sudah jadi korban terus di fitnah lagi," ungkapnya.
Muhram mengatakan soal nominal uang Rp50 juta yang dituduhkan bukan inisiatif dari kliennya WH.
Namun, nominal uang itu terungkap dari ucapan kepala desa dan sudah diakui oleh Supriyani.
Selain itu, kasus guru Supriyani ini sampai ke kejaksaan karena tidak adanya titik temu atau kesepakatan damai.
"Uang itu bukan inisiatif keluarga korban melainkan kepala desa dan itu sudah diakui Ibu Supriyani," ujar Muhram.
Muhram menceritakan informasi senilai uang itu bermula saat orangtua siswa kelas 1 SDN 4 Baito berniat melaporkan Supriyani pada Jumat 26 April 2024 lalu.
Pelaporan Supriyani karena mereka menduga anaknya dipukul oleh Supriyani di sekolah pada Rabu 24 April.
Aipda Wibowo dan istrinya bertemu Supriyani sekira pukul 14.00 WITA siang untuk meminta penjelasan karena anak mereka mengaku dipukuli oleh Supriyani.