"Menjadi co-director di film Kaka Boss benar-benar mengubah cara pandangku tentang pembuatan film. Ada banyak proses teknis dan kreativitas yang terlibat, dan ini memperluas pemahamanku tentang sinema," ungkap Kristo.
Selain Kaka Boss, Kristo juga dipercaya menjadi assistant-director di film Teka Teki Tika (2021).
Nama Kristo semakin dikenal luas setelah keterlibatannya dalam produksi film internasional.
Beberapa proyek film yang ia bintangi antara lain The Big 4 (2022) yang tayang di platform streaming Netflix dan Sleep Call (2023) yang tayang di Prime Video.
Film-film ini tidak hanya meningkatkan popularitasnya, tetapi juga memberinya pengalaman berharga bekerja dengan tim produksi berskala besar.
"Tampil di film internasional memberikan pengalaman yang berbeda. Standar produksinya tinggi, dan ini membuat aku semakin menghargai proses kreatif di balik layar," katanya.
Kristo adalah pecinta film festival.
Baginya, festival film adalah tempat di mana ia bisa mengeksplorasi karya-karya yang mungkin tidak ditemukan di bioskop umum.
"Nonton film dari festival itu kayak belajar sinema dari berbagai perspektif. Kamu bisa melihat gaya dan pendekatan berbeda dari tiap negara," katanya.
Ia senang karena festival film memberinya kesempatan untuk menikmati sinema yang lebih eksperimental dan beragam.
Kristo tidak bisa melupakan pengaruh film-film masa kecilnya dalam membentuk minatnya di dunia film.
Dua film yang sangat berpengaruh bagi Kristo adalah Narnia dan Petualangan Sherina.
"Waktu kecil, aku terpesona banget sama Narnia dan Petualangan Sherina. Dua film itu bikin aku yakin kalau dunia film itu seru banget dan bikin aku ingin terjun lebih jauh ke dalamnya," ungkap Kristo.
Dari situlah muncul keinginannya untuk terus berkarya di industri ini.
Baca: Jakarta Film Week Bersinar dengan Emerging Filmmaker
Kristo juga tertarik untuk mengeksplorasi teknologi motion capture dalam pembuatan film.
Teknologi ini digunakan dalam produksi film-film besar seperti Planet of the Apes dan Avatar.