Viral Siswa SMP Meninggal Usai Dihukum 100 Kali Squat Jump, Paha Bengkak hingga Muncul Lebam Biru

Penulis: Ika Wahyuningsih
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Viral Siswa SMP Meninggal Usai Dihukum 100 Kali Squat Jump, Paha Bengkak hingga Muncul Lebam Biru

Pesan terakhir anak agar guru Selli Winda Dipenjarakan

Ditambah lagi, pesan terakhir anaknya, Rindu Syahputra Sinaga sebelum tewas adalah meminta supaya guru tersebut dipenjarakan. Sebab, diduga akibat hukuman itulah kaki korban membengkak, lalu membuat korban tewas.

"Saya tanda tangani karena saya tidak mengerti hukum, saya mau menuruti pesan anak saya karena dia pesan supaya penjarakan guru itu. Saya berharap tegakkanlah keadilan supaya kasus ini tidak ada lagi, cukuplah anak saya,"katanya.

Terpisah, Kapolsek Talun Kenas AKP Jurnal Aritonang membenarkan kalau Yuliana sempat datang ke Polsek Talun Kenas pada Kamis 26 September kemarin.

Ia menyebut pihaknya tidak menghalangi kalau pihak korban mau membuat laporan. Tapi katanya pihak korban belum jadi membuat laporan. Ia pun mengaku Yuliana sudah menandatangani surat pernyataan tidak bersedia autopsi.

Tapi tidak dijelaskan, pernyataan ini apakah ada intervensi dari pihak yang mau dilaporkan atau tidak sehingga Polisi terkesan sigap. "Kita sudah jelaskan kalau memang mau buat laporan kita akan terima. Namun keluarga korban Belum jadi buat laporan,"kata AKP Jurnal Aritonang.

"Mereka tanda tangan surat tidak bersedia untuk korban diautopsi,"tutupnya.

Baca: Peran Anak Vincent Rompies dalam Perundungan di Binus Bareng Geng Tai: Ikat Tangan Korban di Tembok

Tanggapan PJ Bupati dan Kapolres Deliserdang 

Sementara, Penjabat (Pj) Bupati Deli Serdang, Wiriya Alrahman belum mendapatkan informasi soal kematian salah satu siswa SMP Negeri 1 STM Hilir berinisial RSS (14) yang sempat sakit dan meninggal dunia setelah dihukum squat jump oleh gurunya.

Karena itu Wiriya pun belum bersedia untuk berkomentar banyak ketika diwawancarai www.tribun-medan.com Jumat (27/9/2024).

Wiriya menyebut belum ada laporan dari Dinas Pendidikan kepadanya. 

"Belum tau saya, baru tau ini. Di mana rupanya kejadiannya?. Sekolah negeri atau swasta?. Nggak ada Kadis Pendidikan cerita sama saya tadi ketemunya kami, nggak ada (dilaporkan soal kejadian ini), " ujar Wiriya yang ditemui di kantor Bupati. 

Karena menganggap kasus ini cukup serius, Wiriya pun saat itu langsung menghubungi Kadis Pendidikan, Yudi Hilmawan.

Ia bertanya bagaimana kejadian sebenarnya. Terdengar kalau saat itu Yudi menyampaikan kalau dirinya sedang berada di rumah duka. 

"Oo kamu di sana. Ya nanti laporkan sama saya ya hasil seperti apa," kata Wiriya melalui telepon. 

Saat itu Wiriya menyampaikan lagi kalau Kadis Pendidikan sedang menyambangi rumah duka. Ia mengaku akan memberikan komentar setelah ada penjelasan yang didapatkan oleh Dinas Pendidikan. 

Hal yang sama juga disampaikan oleh Kapolresta Deli Serdang, Kombes Pol Raphael Sandy Cahya Priambodo yang juga sempat bersama dengan Wiriya di kantor Bupati, juga mengaku belum mendapatkan informasi terkait kematian siswa ini. 

"Baru tau saya. Dimana kejadiannya? Nanti kita cari tau dulu lah ya. Belum ada informasi ke saya," ucap Kombes Raphael. 

(Tribun Medan/TRIUNNEWSWIKI.COM/Kaa)

Baca berita terkait di sini



Penulis: Ika Wahyuningsih
BERITA TERKAIT

Berita Populer