Lantas apa itu G30S PKI ?
Simak inilah informasi yang berhasil Tribunnewswiki rangkum terkait apa itu G30S PKI yang menjadi sejarah kelan Indonesia:
Peristiwa G30S PKI juga disebut dengan G30S atau Gerakan 30 September.
Sejarah G30S PKI atau Gerakan 30 September 1965 berkaitan dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Artikel berikut akan mengulas tentang latar belakang, tujuan, penumpasan hingga sejumlah pahlawan yang gugur dalam tragedi G30S PKI tersebut.
G30S PKI adalah salah satu peristiwa kelam dalam sejarah Indonesia.
Pasalnya, puncak akibat dari G30S PKI itu terjadi tragedi pembunuhan sejumlah perwira Angkatan Darat.
Simak inilah sejarah G30S PKI yang perlu Sobat Wiki tahu:
Dalam buku Sejarah Hukum Indonesia: Seri Sejarah Hukum oleh Prof. Dr. Sutan Remy Sjahdeini, ada beberapa tujuan dari peristiwa G30S PKI:
- Kudeta pemerintahan Soekarno
- Menghancurkan NKRI dan menjadikan Indonesia sebagai negara komunis
- Menyingkirkan TNI AD dan merebut kekuasaan pemerintahan
- Mengkomuniskan Indonesia dan mengganti ideologi Pancasila menjadi ideologi komunis
- Mewujudkan cita-cita dari ideologi komunis yang akan membentuk pemerintah komunis
Baca: 5 Tempat Bersejarah Peristiwa G30S/PKI, Ada Monumen Pancasila Sakti sampai Monumen Kresek
Dalam buku IPS Terpadu (Sosiologi, Geografi, Ekonomi, Sejarah), dijelaskan bahwa gerakan 30 September 1964 bermula sejak Indonesia menetapkan sistem Demokrasi Terpimpin sejak diterbitkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959.
Dalam pelaksanaannya, konsep ini berkembang menjadi demokrasi dengan adanya pemusatan kekuasaan di tangan Presiden.
Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan di masa Demokrasi Terpimpin memungkinkan PKI pimpinan D.N Aidit memperluas pengaruhnya.
PKI pun berhasil memanfaatkan peluang dari kondisi sosial, politik, dan ekonomi nasional yang tidak menentu.
Mulai dari membangun simpati masyarakat, terutama lapisan bawah yang selama ini mengalami tekanan berat.
Pada akhir 1963, PKI mulai gencar melakukan gerakan 'aksi sepihak' di Jawa, Bali dan Sumatera Utara.
Kader PKI mulai menghasut para petani mengambil alih tanah penduduk, terutama penduduk yang memiliki tanah luas.
Bahkan tak jarang kegiatannya diwarnai dengan tindakan kekerasan terhadap pemilik tanah, pegawai pemerintah dan pengurus perkebunan.