Mengenal MPOX, Penyakit Cacar Monyet yang Saat Ini Kembali Viral, Ada 88 Kasus di Indonesia

Penulis: Ika Wahyuningsih
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mengenal MPOX, Penyakit Cacar Monyet yang Saat Ini Kembali Viral, Ada 88 Kasus di Indonesia

Ada dua klade virus yang berbeda: klade I (dengan subklade Ia dan Ib) dan klade II (dengan subklade IIa dan IIb).

Wabah global klade IIb dimulai pada tahun 2022 dan terus berlanjut hingga hari ini, termasuk di beberapa negara Afrika.

Wabah klade Ia dan Ib juga meningkat di Republik Demokratik Kongo dan negara-negara lain di Afrika. 

Hingga Agustus 2024, klade Ib juga telah terdeteksi di luar Afrika.

Reservoir alami virus tidak diketahui, tetapi berbagai mamalia kecil seperti tupai dan monyet rentan. 

Penyebaran Mpox ini telah menyebar ke berbagai penjuru dunia selain Kongo, seperti Swedia, Thailand, Burundi, Kenya, Rwanda, Uganda, hingga Indonesia.

Mpox jarang terjadi.

Akan tetapi, jumlah kasus meningkat di Afrika, dan di wilayah-wilayah yang belum pernah mengalami infeksi ini sebelumnya. 

Gejala Mpox

Mpox ini menyebabkan tanda dan gejala yang biasanya dimulai dalam seminggu.

Namun ini dapat dimulai 1–21 hari setelah terpapar.

Gejala umumnya berlangsung 2–4 minggu namun bisa berlangsung lebih lama pada seseorang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. 

Gejala umum mpox adalah: 

  • ruam 
  • demam 
  • sakit tenggorokan 
  • sakit kepala 
  • nyeri otot 
  • sakit punggung 
  • energi rendah 
  • pembengkakan kelenjar getah bening.  

Bagi sebagian orang, gejala pertama mpox adalah ruam, sementara yang lain mungkin mengalami demam, nyeri otot, atau sakit tenggorokan terlebih dahulu.  

Ruam mpox sering kali muncul di wajah dan menyebar ke seluruh tubuh, hingga ke telapak tangan dan telapak kaki.

Ruam ini juga dapat muncul di bagian tubuh lain yang terkena, seperti alat kelamin.

Mpox - Monkeypox. Mengenal MPOX, Penyakit Cacar Monyet yang Saat Ini Kembali Viral, Ada 88 Kasus di Indonesia (Tribun Banten)

Ruam ini awalnya berupa luka datar, yang kemudian berkembang menjadi lepuh berisi cairan yang mungkin terasa gatal atau nyeri.

Saat ruam sembuh, lesi akan mengering, mengeras, dan mengelupas. 

Beberapa orang mungkin memiliki satu atau beberapa lesi kulit, sementara yang lain memiliki ratusan atau lebih. Lesi ini dapat muncul di bagian tubuh mana pun, termasuk: 

  • telapak tangan dan telapak kaki 
  • wajah, mulut dan tenggorokan 
  • selangkangan dan daerah genital dubur.

Beberapa orang juga mengalami pembengkakan yang menyakitkan pada rektum (proktitis) atau nyeri dan kesulitan saat buang air kecil (disuria) atau saat menelan. 

Halaman
123


Penulis: Ika Wahyuningsih
BERITA TERKAIT

Berita Populer