Terungkap, Ini Fakta Sebenarnya Sosok Janda Muda yang Jadi Hadiah Panjat Pinang Viral di Cianjur

Penulis: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lomba panjat pinang berhadiah janda muda viral di media sosial

Ketika Jepang menduduki Taiwan pada tahun 1895, panjat pinang kembali populer sebagai bagian dari Festival Hantu.

Pada masa itu, pemain tidak hanya memanjat pohon pinang, tetapi juga menaiki bangunan setinggi empat lantai yang terbuat dari kayu dan pohon pinang.

Beberapa ahli sejarah juga meyakini bahwa panjat pinang berasal dari tradisi Hindu-Buddha sebelum masehi.

Permainan ini kemudian diperkenalkan di Indonesia oleh penjajah Belanda sekitar tahun 1920-1930-an, dan di Betawi dikenal dengan sebutan ceko.

Baca: Namanya Viral di X, Ini Dia Sosok Prathita Amanda Aryani, Dokter Senior Diduga Bully Aulia Risma

Pada masa penjajahan Belanda, panjat pinang biasanya diadakan untuk merayakan acara seperti pernikahan, kenaikan jabatan, atau ulang tahun, termasuk memperingati ulang tahun Ratu Belanda, Wilhelmina Helena Pauline Marie van Orange-Nassau, pada 31 Agustus.

Perlombaan ini awalnya hanya diikuti oleh pribumi, sementara orang Belanda duduk menonton.

Hadiah yang diperebutkan berupa makanan mewah seperti keju dan gula.

Meskipun ada kontroversi yang menilai panjat pinang sebagai permainan yang mencederai nilai-nilai kemanusiaan, banyak juga yang melihatnya sebagai representasi kerja keras, perjuangan, dan kerja sama dalam mencapai kemerdekaan.

Setelah Indonesia merdeka, ceko berganti nama menjadi panjat pinang dan menjadi salah satu lomba yang sering digelar untuk merayakan HUT RI setiap 17 Agustus, sebagai sarana hiburan dan mempererat rasa kebersamaan.

(TRIBUN BANJARMASIN, TRIBUNNEWSWIKI.COM/PUTRADI PAMUNGKAS)



Penulis: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer