Mengerti???" tulis perintah tersebut.
Tidak hanya itu, dr. PAA juga melontarkan kata-kata kasar di chat.
Ada beberapa ancaman juga di dalamnya.
"Awasi push up tenis."
"Siap2"
"Ini kalau mereka gabisa kerja cepet"
"Sampah kalian"
"Kerja ga becus"
"Your competence are not even half of us!!! For fuck sake, idiot."
Unggahan di X tersebut sontak saja mendapat kecaman dari warganet.
Ada juga yang berharap agar gelar dokter PAA dicabut oleh yang berwenang.
@cheekybobii: Cabut izinnya dan blacklist seumur hidup.
@sailorsaturnuz: takut bgt yg jadi pasiennya
@curvbee: Mba biasanya makan naspad 5bungkus, ya jangan suruh oranh lain juga ikutan dong. Masa suruh orang lain biar berisi kek mba sih? Emang mba bisa push-up?
Jika terbukti benar adanya perilaku bullying di balik kasus ini, maka pelaku akan diberi sanksi tegas.
"Kalau ini benar- benar terjadi (perundungan) kita akan pastikan orang yang memperlakukan seperti ini akan diberikan sanksi tegas," kata Budi pada keterangannya, Kamis (15/8/2024).
Lebih lanjut Budi menegaskan jika Kementerian Kesehatan bisa mencabut Surat Izin Praktik (SIP) dan Surat Tanda Registrasi (STR) jika terbukti ada oknum yang melakukan tindak perundungan.
Saat ini Kementerian Kesehatan sudah mengirimkan audit dan bekerja sama dengan kepolisian setempat untuk melakukan pemeriksaan.
Budi menambahkan jika pihaknya sudah menemukan buku catatan harian korban.
"Kita sudah menemukan buku catatan hariannya. Jadi kita bisa melihat perkembangan moral kejiwaan beliau seperti apa. Cukup detail ditulis di buku hariannya. Nanti kita akan conform apakah hal ini benar-benar terjadi," lanjut Budi.
Menkes juga meminta agar kegiatan PPDS Anastesi Undip di RSUP Kariadi dievaluasi.
Terakhir, Budi menegaskan bahwa tidak boleh ada praktik bullying dengan alasan menciptakan tenaga yang tangguh dan tidak cengeng.
"Tidak ada lagi perilaku-perilaku bullying seperti ini dengan alasan menciptakan tenaga yang tangguh, menciptakan tenaga yang tidak cengeng. Kita bisa menciptakan tenaga yang tangguh tidak cengeng tanpa menyebabkan mereka mati,” pungkasnya.
(TRIBUN JABAR/TRIBUNNEWSWIKI.COM/Kaa)
Baca berita terkait bullying di sini