3 Polisi yang Bertanggung Jawab dalam Kasus Vina Cirebon yang Diduga Buat Kasus Makin Ruwet

Penulis: Ika Wahyuningsih
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

3 Polisi yang Bertanggung Jawab dalam Kasus Vina Cirebon yang Diduga Buat Kasus Makin Ruwet

"Rudiana Semoga Allah selalu meridhoi," demikian yang tertulis dalam bio Instagram perwira pertama Polisi itu.

Pada akhir 2023, Iptu Rudiana mendapat penghargaan Person Of The Year 2023 dari sebuah media lokal di Cirebon.

Ia menjadi Person Of The Year 2023 kategori tokoh pelopor pencegahan kenakalan remaja.

Perwira Polisi balok dua di pundaknya itu memang memprioritaskan program pencegahan kenakalan remaja seperti tawuran.

Pasalnya, di wilayah Kesambi terdapat sejumlah sekolah menengah dan perguruan tinggi. Juga ada beberapa titik di Kesambi yang kerap menjadi lokasi tawuran antar siswa bahkan tawuran antar sekolah.

Oleh karena itu, ia menempatkan sejumlah personel di titik yang dianggap rawan atau kerap dijadikan tempat kerumunan saat bubaran pulang anak sekolah.

Nama: Iptu Rudiana SH MH

Tanggal, lahir: 10 Mei 1974

Pekerjaan: Kapolsek Kapetakan, Polres Cirebon Kota, Jawa Barat

Akun Instagram: @rudianabison

3. Kompol Galih Wardani

Satu lagi yang harus bertanggung jawab dalam kasus ini ialah Kasat Reskrim Polresta Cirebon pada tahun 2016.

Kala itu, posisi kasat reskrim dijabat oleh Kompol Galih Wardani.

"Itu harus bertanggung jawab harus diperiksa nanti digelar perkara khusus agar menjelaskan bagaimana ia bisa mendapatkan pelaku-pelaku itu," ujar Toni RM dalam acara Interupsi di iNews yang tayang pada Kamis (6/6/2024).

Setelah 8 tahun berselang kasus ini mencuat dan viral, Kompol Galih Wardani pun diperiksa oleh Propam Mabes Polri pada Kamis (6/6/2024) malam.

Sejak Kamis, Propam Mabes Polri dan Polda Jabar telah berada di Mako Polres Cirebon Kota.

Dikutip dari Youtube TvOneNews, Jumat (7/6/2024), wartawan masih belum bisa mendapatkan keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait materi pemeriksaan.

Berikut sekelumit profil Kompol Galih Wardani

Melansir Tribunnewsbogor.com, Kompol Galih Wardani pernah menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Cirebon Kota.

Karier Kompol Galih Wardani terbilang moncer.

Saat menangani kasus Vina Cirebon, Galih Wardani masih berpangkat AKP.

Empat tahun setelah kasus Vina Cirebon, Galih Wardani ditugaskan menjadi Wakapolres Indramayu pada tahun 2020.

Bahkan Galih Wardani juga naik pangkat, dari sebelumnya AKP menjadi Kompol.

Baca: Tampang Egi Prayoga yang Disebut Pegi Asli, Foto Viral di FB Dikaitkan dengan Pembunuh Vina Cirebon

Kemudian pada Maret 2022, Kompol Galih Wardani harus mengikuti Sespimen Polri sebagai salah satu syarat kenaikan pangkat yang lebih tinggi.

Jabatan Wakapolres Indramayu saat itu digantikan oleh Kompol Arman Sahti.

Kompol Galih Wardani merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 2006.

Di Akpol, ia satu angkatan dengan peraih Adhi Makayasa Kompol Ratna Quratul Aini.

Galih Wardani memiliki istri yang bernama Ny. Nilam Galih dan menganut agama Islam.

Selain menangani kasus Vina Cirebon, Kompol Galih Wardani pernah menangani kasus teroris pada tahun 2017 lalu.

Galih Wardani ternyata merupakan polisi yang menangkap terpidana teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD), Imam Mulyana.

Imam Mulyana merupakan pemilik 35 kilogram bahan bom hulu ledak tinggi berjuluk "mother of satan" yang ditemukan di kaki Gunung Ciremai, Majalengka, pada 30 September 2021 lalu.

Saat itu Galih masih menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Cirebon Kota.

Galih bercerita, saat itu ia ditugaskan oleh atasannya untuk menemani Densus 88 untuk melakukan sterilisasi wilayah, lokasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) menuju Festival Keraton Nusantara IX (FKN IX) di Goa Sunyaragi, Cirebon, Jabar.

Pada saat ia melakukan strerilisasi wilayah, ia menerima laporan terdapat seseorang dengan gerak-gerik mencurigakan, di area Bandara Penggung Kecamatan Harjamukti tempat Jokowi mendarat untuk menghadiri acara FKN IX.

"Pada saat itu akhirnya kami mendekati sasaran yang memang pada saat itu langsung dipimpin oleh Pak Kapolres dan bersama Densus 88," kata Galih dikutip dari Kompas.com, Jumat.

Saat mendekati sasaran, kata Galih, orang tersebut berhasil didekati lalu dilakukan penangkapan oleh Densus 88, dan digeledah, lalu menemukan kartu identitas dengan nama Imam Mulyana, warga Majalengka, Jawa Barat.

"Selain itu juga di tasnya kita mendapatkan ada beberapa senjata, ada yang berupa pisau, ada berupa airsoft gun, dan ada surat berupa tulisan jihad," kenang Galih.

Terpidana teroris tersebut kemudian menyatakan kesetiaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Galih Wardani pun merasa bangga sebab telah memberi kontribusi dalam penanggulangan terorisme.

Biodata

Nama: Galih Wardani

Tempat dan tanggal lahir:

Agama: Islam

Profesi: Pamen Polri

Pangkat: Kompol

Istri: Nilam

Anak:

Lulusan Akpol: 2006

Belum diperoleh tanggapan dari ketiga polisi ataupun Polda Jabar yang dimintai tanggung jawabnya oleh kuasa hukum Pegi Setiawan ini.

Polda Jabar : Kasus Berlanjut Secara Profesional, Prosedural dan Proporsionalitas

Sementara itu , di sisi lain, Polda Jawa Barat memastikan bahwa penyelidikan kasus pembunuhan Vina dan Rizky alias Eky di Cirebon pada 2016 dilakukan secara profesional.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kombes Jules Baraham Abast selaku Kabid Humas Polda Jabar.

Selain itu, dalam kasus ini, Kompolnas dan Komnas HAM juga turut mengawasi jalanan penyelidikan.

"Kasus ini akan berlanjut secara profesional, prosedural dan proporsionalitas. Saat ini sudah ada Kompolnas dan Komnas HAM ikut mengawasi penyidikan yang sedang berjalan," ujar Jules Abraham Abast, dalam keterangan Videonya, Jumat (7/6/2024).

Menurutnya, penyidik Ditreskrimum Polda Jabar sudah bekerja dengan baik dalam menangani kasus ini.

"Kami juga membuka hotline informasi pada nomor 0822-1112-4007. Masyarakat dapat memberikan dengan syarat memberikan identitas sesuai, benar, dan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan," katanya.

Jules pun meminta masyarakat untuk memberikan dukungan dan percaya dengan penyidik yang tengah bekerja.

"Kami sampaikan untuk mari bersama-sama menjaga dan menghargai para keluarga korban atas traumatis yang dialami. Sehingga semua bisa menjadi lengkap dan terang peristiwanya," ucapnya.

Polda Jabar Buka Nomor Hotline

Polda Jabar minta bantuan masyarakat untuk memberikan informasi terkait kasus pembunuhan dan perkosaan terhadap Vina Dewi Arsita alias Vina Cirebon.

Seperti disampaikan dalam rilis Polda Jabar, Kamis (6/6/2024), Kombes Pol Jules Abraham Abast SIK mengatakan, informasi itu diperlukan untuk melengkapi keterangan yang sudah mereka kumpulkan.

"Sekaligus kami mengucapkan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh tokoh dan para ahli atas saran dan masukan kepada kami dalam penanganan kasus Alm. Vina. Kami mohon doa semoga penanganan kasus ini segera tuntas," kata Jules.

Jules mengajak semua pihak bersama-sama menjaga dan menghargai para keluarga korban atas pengalaman traumatis yang dialami sehingga semua bisa menjadi lengkap dan terang peristiwanya.

Dengan adanya fenomena informasi yang semakin berkembang di media sosial, lanjut Jules, Polda Jabar telah membentuk Tim Asistensi yang terdiri atas Itwasda, Propam, Dit Reskrimum (Pengawas Penyidik).

Untuk mempermudah pelaporan itu, Polda Jabar membuka Hotline Informasi pada nomor 0822-1112-4007 yang dapat dihubungi masyarakat sewaktu-waktu.

"Syaratnya, memberikan identitas sesuai dengan benar serta informasi yang dapat dipertanggung jawabkan, tentu akan kami lakukan analisis sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara hukum," kata Jules.

Jules mengimbau, semua pihak bijak dan bertanggung jawab memberikan informasi untuk menjaga dan menghargai keluarga korban dan menghindari traumatis keluarga korban.

"Kami meyakini kasus ini akan tetap berlanjut secara profesional, prosedural,dan proporsional. Saat ini sudah ada Kompolnas dan Komnas HAM yang ikut mengawasi proses penyidikan yang sedang berjalan," kata Jules.

(BANGKAPOS/TRIBUNNEWSWIKI.COM)

Baca berita terkait Vina Cirebon di sini



Penulis: Ika Wahyuningsih
BERITA TERKAIT

Berita Populer