Program ini digelar secara gratis. WYF menanggung semua kebutuhan mulai dari tiket pesawat, tempat tinggal, asuransi kesehatan, hingga makanan.
Diseleksi
Fakhri, Syaukani, dan Khaerul menceritakan awal mula mengapa mereka bisa mengikuti program WYF 2024 di Rusia.
Mulanya, mereka mendapat informasi tentang pendaftaran WYF 2024 dari pihak sekolah PMI Dea Malela.
Lantas, ketiga siswa itu mencoba untuk mendaftar dan mengikuti rangkaian seleksinya.
Baca: Hari Pahlawan, Gatotkaca-Batman Mendongeng Kisah Perjuangan Surabaya 45 untuk Anak TK & SD di Solo
Mereka membuat video pendek perkenalan diri dan menyampaikan gagasan tentang permasalahan yang terjadi di Indonesia.
Mohammad Syaukani menyampaikan opini tentang bullying yang terjadi di tanah air.
Sementara Muhammad Fakhri Al-Azzam Hidayat menguraikan opininya tentang sumber daya manusia di Indonesia.
Lalu, Khaerul Fahmi menjelaskan gagasannya mengenai sumber daya manusia di Indonesia.
Setelah dinyatakan lulus dari seleksi pertama, mereka kemudian melanjutkan seleksi kedua yakni menjawab secara tertulis beberapa pertanyaan oleh pihak WYF.
Kemudian, seleksi ketiga yang dijalani mereka adalah wawancara langsung dengan pihak WYF melalui Zoom.
Setelah mengikuti serangkaian seleksi tersebut, ketiga siswa ini dinyatakan lolos untuk mengikuti WYF 2024 di Rusia.
"Pesan kami untuk pemuda pemudi di Indonesia, teruslah menggali potensi diri kalian, mencoba hal-hal baru, keluar dari zona nyaman, dan berani ikut memperjuangkan mimpi kalian karena sekali lagi hidup yang tidak diperjuangkan tidak akan pernah dimenangkan," pungkas ketiga siswa PMI Dea Malela itu.
(tribunnewswiki.com/Rakli Almughni)
Baca lebih lengkap seputar berita terkait lainnya di sini