Pengalaman Berharga 3 Siswa PMI Dea Malela Sumbawa Ikuti World Youth Festival 2024 di Rusia

Penulis: Rakli Almughni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tiga siswa PMI Dea Malela; Muhammad Fakhri Al-Azzam Hidayat, Mohammad Syaukani, dan Khaerul Pahmi.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Sebanyak tiga siswa Pesantren Modern Internasional (PMI) Dea Malela, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), turut mewakili Indonesia dalam mengikuti event World Youth Festival (WYF) 2024 di Rusia.

Mereka adalah Muhammad Fakhri Al-Azzam Hidayat, Mohammad Syaukani, dan Khaerul Pahmi. Ketiganya merupakan siswa yang sedang duduk di bangku kelas 9 PMI Dea Malela.

Sepanjang pelaksanaan WYF 2024 di Rusia pada 29 Februari-7 Maret 2024, ketiga siswa tersebut mengaku mendapat pengalaman yang berharga dan tak terlupakan.

Untuk diketahui, World Youth Festival atau WYF adalah wadah untuk mendorong generasi muda berkontribusi, berkolaborasi dan berperan nyata dalam pembangunan bangsa.

WYF mempertemukan para pemimpin muda dari berbagai negara di dunia dengan ide-ide cemerlangnya yang dapat dikolaborasikan untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Ketiga siswa PMI Dea Malela ini tak menyangka bisa mengikuti program bergengsi tersebut. Selama 8 hari mengikuti WYF, mereka melakukan berbagai kegiatan yang dapat mengembangkan potensi untuk menjawab berbagai tantangan global.

"Kami mengikuti kegiatan master classes untuk kategori children atau usia 18 tahun ke bawah. Kegiatan ini juga membahas tentang healthy lifestyle, sport dan sejarah Rusia," kata Fakhri saat dihubungi TribunnewsWiki, Jumat, 29 Maret 2024.

World Youth Festival (WYF) 2024 di Rusia (Dok. PMI Dea Malela)

Baca: Ketika THL di Sukoharjo Berubah Menjadi Spider-Man: Pagi–Siang Kerja, Sore Lakukan Aksi Mulia

Selain itu, mereka juga belajar tentang bahasa dan budaya di Rusia. Tak hanya itu, ketiga siswa ini juga ikut mempelajari budaya dari delegasi negara-negara lain yang mengikuti WYF 2024.

"Kami juga bisa mengeksplore diri kami berkenalan dengan delegasi dari banyak negara d idunia. Selain itu ilmu dan wawasan kami makin bertambah, mengingat kami hanyalah anak berusia 15 tahun tapi berhasil bisa mengikuti program bergengsi ini," ujar Syaukani.

Bahkan, siswa PMI Dea Malela ini juga mendapat teman baru dari negara lain dan mereka masih menjalin komunikasi.

"Saat ini menjadi teman online kami contohnya dari Rusia sendiri, Ekuador, Argentina, Turki, Polandia, Algeria, Hungaria, dan lain-lain," tutur Pahmi.

Pengalaman lain yang tak bisa mereka lupakan salah satunya adalah berdiaog bersama dengan Presiden Vladimir Putin.

Ya, orang nomor satu di Rusia itu diketahui turut menyapa para kontingen negara yang mengikuti WYF 2024.

"Ini merupakan suatu kehormatan bagi kami bisa mengikuti program besar tingkat dunia," kata mereka.

Khaerul Pahmi siswa PMI Dea Malela bersua foto dengan kontingen negara lain yang mengikuti World Youth Festival (WYF) 2024 di Rusia. (Dok. PMI Dea Malela)

Baca: Penantian Panjang Spider-Man yang Akhirnya Diterima Jadi PNS

Kendala

Terbiasa dengan kultur di tanah air, Fakhri, Syaukani, dan Khaerul juga mengalami sejumlah kendala ketika berada di Rusia.

Mereka sangat kaget dengan cuaca dingin di Negara Beruang Merah itu.

"Pada saat program ini kami sempat merasakan di posisi minus 4 derajat celcius," kata Fakhri.

Selain itu, mereka juga mengalami kendala soal makanan, di mana lidah mereka belum terbiasa merasakan makanan di Rusia.

Meski begitu, kendala-kendala yang mereka alami itu tak menghalangi semangat untuk mengikuti kegiatan ini.

Program ini digelar secara gratis. WYF menanggung semua kebutuhan mulai dari tiket pesawat, tempat tinggal, asuransi kesehatan, hingga makanan.

Diseleksi

Fakhri, Syaukani, dan Khaerul menceritakan awal mula mengapa mereka bisa mengikuti program WYF 2024 di Rusia.

Mulanya, mereka mendapat informasi tentang pendaftaran WYF 2024 dari pihak sekolah PMI Dea Malela.

Lantas, ketiga siswa itu mencoba untuk mendaftar dan mengikuti rangkaian seleksinya.

Baca: Hari Pahlawan, Gatotkaca-Batman Mendongeng Kisah Perjuangan Surabaya 45 untuk Anak TK & SD di Solo

Mereka membuat video pendek perkenalan diri dan menyampaikan gagasan tentang permasalahan yang terjadi di Indonesia.

Mohammad Syaukani menyampaikan opini tentang bullying yang terjadi di tanah air.

Sementara Muhammad Fakhri Al-Azzam Hidayat menguraikan opininya tentang sumber daya manusia di Indonesia.

Lalu, Khaerul Fahmi menjelaskan gagasannya mengenai sumber daya manusia di Indonesia.

Setelah dinyatakan lulus dari seleksi pertama, mereka kemudian melanjutkan seleksi kedua yakni menjawab secara tertulis beberapa pertanyaan oleh pihak WYF.

Kemudian, seleksi ketiga yang dijalani mereka adalah wawancara langsung dengan pihak WYF melalui Zoom.

Setelah mengikuti serangkaian seleksi tersebut, ketiga siswa ini dinyatakan lolos untuk mengikuti WYF 2024 di Rusia.

"Pesan kami untuk pemuda pemudi di Indonesia, teruslah menggali potensi diri kalian, mencoba hal-hal baru, keluar dari zona nyaman, dan berani ikut memperjuangkan mimpi kalian karena sekali lagi hidup yang tidak diperjuangkan tidak akan pernah dimenangkan," pungkas ketiga siswa PMI Dea Malela itu.

(tribunnewswiki.com/Rakli Almughni)

Baca lebih lengkap seputar berita terkait lainnya di sini



Penulis: Rakli Almughni
BERITA TERKAIT

Berita Populer