Israel Kembalikan 80 Mayat Warga Palestina Tanpa Organ, Sebagian Dalam Keadaan Terpotong-potong

Penulis: Ika Wahyuningsih
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Israel Kembalikan 80 Mayat Warga Palestina Tanpa Organ, Sebagian Dalam Keadaan Terpotong-potong

Mereka mendesak agar dibentuk komite investigasi internasional yang independen untuk menyelidiki dugaan pencurian organ ini.

Selama serangan Israel sejak 7  Oktober 2023, Euro-Med memiliki dokumentasi atas penyitaan jenazah di rumah sakit yang ada di Gaza oleh Israel.

Jenzaah yang diangkut tentara Israel berasal dari Rumah Sakit Al-Shifa, dari kawasan koridor aman di Jalan Salah Al-Din, dan termasuk dari Rumah Sakit Indonesia.

"Tentara Israel juga menggali dan menyita jenazah dari kuburan massal yang didirikan lebih dari 10 hari lalu di salah satu halaman Kompleks Medis Al-Shifa," tertulis di rilis Euro-Med, Minggu (26/11/2023).

Hanya puluhan jenazah yang diserahkan ke Palang Merah Internasional untuk proses penguburan.

Sedangkan puluhan jenazah lainnya masih ditahan tentara Israel.

Tudingan Euro-Med juga berdasarkan keterangan dari sejumlah tenaga medis profesional di Gaza.

"Para profesional medis ini menemukan bukti pencurian organ, termasuk hilangnya koklea dan kornea serta organ vital lainnya seperti hati, ginjal, dan jantung," terang Euro-Med.

Dokter di beberapa rumah sakit di Gaza mengatakan kepada tim Euro-Med Monitor bahwa pencurian organ tidak dapat dibuktikan atau disangkal hanya dengan pemeriksaan medis forensik, karena banyak jenazah menjalani prosedur pembedahan sebelum kematiannya. 

Mereka menyatakan bahwa mustahil bagi mereka untuk melakukan pemeriksaan analitis penuh terhadap mayat-mayat yang ditemukan mengingat intensnya serangan udara dan artileri serta masuknya warga sipil yang terluka.

Namun mereka mendeteksi beberapa tanda kemungkinan pencurian organ oleh militer Israel.

Euro-Med mencatat, Israel memiliki sejarah panjang dalam menyimpan jenazah warga Palestina.

Israel menyimpan sedikitnya 145 jenazah warga Palestina di kamar mayatnya dan sekitar 255 jenazah di “Pemakaman Numbers”.

Pemakaman tersebut terlarang untuk umum, letaknya di dekat perbatasan Yordania dengan Israel.

Menurut organisasi HAM yang berbasis di Jenewa, Israel menyimpan jenazah warga Palestina di tempat yang disebut sebagai “kuburan kombatan musuh”.

Kuburan massal rahasia yang terletak di lokasi tertentu seperti zona militer tertutup dan proses pemakamannya dilakukan secara diam-diam.

Jenazah atau jenazah hanya ditandai dengan pelat logam.

Menurut laporan sebelumnya oleh Euro-Med Monitor, pihak berwenang Israel telah menyimpan jenazah warga Palestina di suhu di bawah titik beku sampai terkadang di bawah 40 derajat Celcius demi memastikan mereka tidak terganggu dan mungkin menyembunyikan pencurian organ.

Dugaan aksi pencurian organ ini, secara hukum, Israel didukung oleh keputusan Mahkamah Agung Israel pada tahun 2019 yang mengizinkan penguasa militer untuk menguburkan sementara jenazah di tempat yang dikenal sebagai “Pemakaman Numbers”.

Pada akhir tahun 2021, Knesset (atau Parlemen) Israel telah mengeluarkan undang-undang yang mengizinkan tentara dan polisi untuk menyimpan jenazah warga Palestina.

Halaman
123


Penulis: Ika Wahyuningsih
BERITA TERKAIT

Berita Populer