"Kami tidak bisa mengevakuasi rumah sakit dan meninggalkan korban luka hingga meninggal," kata Ashraf al-Qidra selaku juru bicara kementerian itu.
Baca: Israel Minta 1,1 Juta Warga Palestina Tinggalkan Gaza Utara dalam 24 Jam, Akan Ada Serangan?
Sementara itu, seorang staf Palang Merah Palestina bernama Farsakh mengatakan para tenaga medis menolak meninggalkan pasien. Mereka justru menelepon teman-temannya untuk berpamitan.
"Kami punya pasien yang terluka, lansia, dan anak-anak di rumah sakit," kata Farsakh.
Badan PBB untuk urusan pengungsian di Palestina, UNRWA, mengaku tak akan mengevakuasi sekolah yang dikelolanya. Namun, UNRWA mengatakan akan merelokasi markasnya ke Gaza selatan.
"Besarnya dan cepatnya krisis kemanusiaaan saat ini sangat mengerikan. Gaza dengan cepat menjadi neraka dan berada di ambang kehancuran," kata Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini.
Baca berita lain tentang perang Hamas-Israel di sini.