Di samping itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Sabtu, (7/10/2023), telah bersumpah akan menghancurkan Hamas setelah kelompok melakukan serangan tiba-tiba ke Israel.
Dujarric menyebut permintaan evakuasi dari Israel itu sebagai hal yang mustahil. Jumlah 1,1 juta warga yang diminta dievakuasi itu setara dengan setengah populasi di Gaza.
Di pihak lain, Duta Besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan, menyebut tanggapan PBB atas permintaan itu “memalukan”. Erdan juga menuding PBB mengabaikan brutalnya serangan terhadap Israel.
Menurut data terbaru dari PBB, sudah 333.000 warga Gaza yang telantar sejak perang Hamas-Israel dimulai pada hari Sabtu pekan lalu.
Pejabat Israel pada hari Kamis, (12/10/2023), berujar bahwa setidaknya sudah ada 1.300 korban tewas akibat serangan Hamas. Adapun korban luka mencapai lebih dari 2.800 orang.
Di pihak Gaza, sudah ada 1.537 orang yang dilaporkan tewas akibat serangan balasan Israel. Sebanyak 500 di antaranya adalah anak-anak. Sementara itu, korban luka mencapai 6.600 orang.
Sejak Hamas menyerang Israel, negara Yahudi itu sudah memerintahkan Gaza untuk diblokade. Bantuan makanan, air, dan obat-obatan, tak diizinkan dikirim ke Gaza.
Baca: Mengenal Hamas Palestina, Kelompok yang Lakukan Operasi Badai Al Aqsa ke Israel
Baca: Sosok Mohammed Deif, Pemimpin Hamas yang Disebut Jadi Dalang Serangan ke Israel
Baca berita terkait Konflik Israel-Palestina di sini