Seorang diplomat Uni Eropa (UE) menyebut serangan Hamas itu sebagai kado ulang tahun untuk Putin.
"Serangan ini mungkin menjadi kado ulang tahun terbaik bagi Putin. Serangan terhadap Israel ini akan memecah perhatian karena secara alamiah AS memfokuskan Israel," kata diplomat itu dikutip dari Politico, (11/10/2023).
Dia berharap serangan itu tidak berdampak besar bagi dukungan Barat kepada Ukraina yang kini masih berperang melawan Rusia.
"Kita berharap bahwa serangan ini tidak memiliki efek dramatis dalam hal dukungan kepada Ukraina. Namun, pastinya ada banyak hal yang juga bergantung pada seberapa lama konflik di Timur Tengah itu."
"Jika kita benar-benar berharap ingin menjadi Uni Eropa secara geopolitik, kita harus bisa mengatasi sejumlah krisis pada waktu yang sama," katanya.
Baca: Bela Israel Habis-habisan, Ukraina Tuding Rusia & Putin Dukung Hamas
Sementara itu, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, berujar bahwa bantuan Barat kepada Ukraina akan berkurang karena setelah perang Hamas-Israel meletus.
"Pemberian senjata dari sudut pandang faktual, emosional, keuangan, dan teknologi kepada rezim Kyiv akan mengalami tren penurunan," kata Peskov.
Di sisi lain, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky disebut mulai mengendus bahwa Barat bisa kehilangan fokusnya dalam membantu Ukraina.
Zelensky menuding bahwa Hamas dan Rusia sama-sama teroris.
"Jurnalis Israel yang pernah berada di sini, di Ukraina, di Bucha, kini berkata bahwa mereka melihat kekejaman yang sama ketika Rusia muncul. Kekejaman yang sama. Dan satu-satu-satunya perbedaan ialaha ada organisasi teroris yang menyerang Israel, dan di sini ada negara teroris yang menyerang Ukraina," ujar Zelensky.
Baca: Benarkah Rusia Berada di Balik Serangan Tiba-Tiba Hamas ke Israel?
Zelensky juga menuding Putin mendukung Hamas melawan Israel.
Sebelumnya, pada hari Selasa, (10/10/2023), Putin buka suara untuk mengomentari serangan Hamas ke Israel.
Putin mengaku prihatin kepada para warga sipil di kedua belah pihak yang menjadi korban.
Mantan agen intelijen itu kemudian menyebut bahwa negara Palestina harus didirikan. Di samping itu, Putin menuding bahwa perang antara Hamas dan Israel menunjukkan bahwa kebijakan Amerika Serikat (AS) di Timur Tengah telah gagal.
Zelensky menanggapi pernyataan Putin itu dengan menuduh bahwa Rusia mendukung Hamas.
"Kami yakin bahwa Rusia kini membantu Hamas," ujar Zelensky ketika diwawancarai oleh France 2, (10/10/2023), dikutip dari Times of Israel.
"Krisis saat ini membuktikan bahwa Rusia benar-benar ingin menjalankan aksi destabilisasi di seluruh dunia."
Beberapa hari sebelumnya, Zelensky menyatakan dukungannya kepada Israel. Dia menyebut Israel punya hak untuk membela diri.