“Jadi waktu kejadian, mereka membawa lima flare, empat sudah dinyalakan dan yang satu tidak menyala, lalu meletup," ujarnya, Jumat (15/9/2023).
Menurut Mustadji, insiden kebakaran Gunung Bromo ini di luar dugaan kliennya.
Mustadji pun menampik isu yang menyebut bahwa kliennya membiarkan api merembet di rerumputan kering Bukit Teletubbies.
“Itu tidak benar, kabar itu dibuat-buat. Yang jelas klien kami sudah mulai berupaya memadamkan saat itu menggunakan semua air persediaan yang ada di mobil," ucapnya.
Meski kliennya sudah berupaya memadamkan api, tetapi api sulit padam karena banyak rumput kering di lokasi tersebut.
Adapun soal konsep foto pre-wedding menggunakan flare dicetuskan oleh pihak WO.
"Untuk konsep foto dengan flare memang dari pihak wedding organizer dan disetujui oleh klien,” ungkapnya.
Rombongan prewedding coba padamkan kebakaran di Bukit Teletubbies pakai air mineral
Buntut kejadian ini, lima orang dari rombongan pre-wedding di Bukit Teletubbies mendatangi masyarakat Tengger untuk meminta maaf.
Permohonan maaf juga ditujukan kepada Presiden dan Wakil Presiden Indonesia, para menteri, Pemerintah Provinsi Jatim, pemerintah daerah khususnya Kabupaten Probolinggo dan Pasuruan, serta seluruh masyarakat Indonesia.
"Terkait dengan musibah yang terjadi, yaitu musibah kebakaran di lokasi Bukit Teletubbies Bromo, yang tentunya tidak kami inginkan, atau tidak ada niatan dari kami sedikit pun. Kami dan teman-teman, dan tentunya mewakili saudara Andrie yang saat ini berada di tahanan Polres, ingin menyampaikan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya," sebut HP, calon pengantin pria, dikutip dari Kompas TV.
Pertemuan digelar di Balai Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jatim, Jumat (15/9/2023).
Pada pertemuan tersebut, HP juga menjelaskan bahwa rombongannya telah berusaha memadamkan api.
"Saat kejadian, kami juga ada usaha untuk memadamkan dengan salah satunya mengambil air mineral botol," tuturnya.
Akan tetapi, mereka tidak berhasil memadamkan api.
"Dan setelah keterbatasan kami, dan kondisi saat itu angin cukup kencang dan rumput kering, jadi kami semua tidak dapat memadamkan," jelasnya.
"Tentunya kejadian ini tidak kami sengaja," imbuhnya.
HP berharap peristiwa ini bisa menjadi pelajaran bagi pihaknya.
"Dan berikutnya kami berjanji tidak akan mengulangi dan akan lebih berhati-hati," tandasnya.
"Kami juga mengucapkan terima kasih kepada petugas dan relawan yang telah berjuang sekuat tenaga untuk memadamkan api. Sekali lagi, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya," sambungnya.