DRAMA Calon Pengantin Gunakan Flare Prewedding di Bromo hingga Kebakaran Kini Malah Laporkan Petugas

Penulis: Ika Wahyuningsih
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Inilah sosok calon pengantin yang gelar foto prewedding pakai flare di Bromo hingga membuat kebakaran yang luasannya mencapai puluhan hektare.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Drama calon pengantin yang lakukan prewedding di Bromo hingga terjadi kebakaran kini masih berlanjut.

Bahkan calon pengantin yang gunakan flare untuk foto di Bromo sampai kebakaran itu justru kemballi melaporkan balik petugas TNBTS.

Seperti yang diketahui, usai calon pengantin pria sekaligus saksi kebakaran Bukit Teletubbies Bromo berinisial HP (38) meminta maaf, pihaknya akan melaporkan kasus kebakaran hutan ini.

Meski telah mengakui kesalahannya dan sebut telah berupaya memadamkan api sesaat setelah kebakaran terjadi akibat flare atau suar foto prewedding.

Pihaknya berencana akan melaporkan petugas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) ke polisi atas dugaan kelalaian pengamanan.

“Saya juga akan memberikan pembelaan kepada tersangka, kalau itu harus dilanjut di peradilan. Saya juga akan melaporkan balik petugas TNBTS karena tidak memberikan pelayanan maksimal kepada konsumen, yaitu wisatawan,” ujar kuasa hukum tersangka Mustadji saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (15/9/2023).

Baca: Manajer WO Tersangka Kebakaran Bromo Terancam Penjara 5 Tahun dan Denda hingga Rp 3,5 Miliar

Baca: Kebakaran di Bromo, Calon Pengantin Mengaku Berusaha Padamkan Api dengan 5 Botol Air Mineral

Menurutnya, tidak ada pemeriksaan sebelum kejadian. Bahkan barang bawaan wisatawan diklaim tak diperiksa.

Petugas, kata dia, terkesan melakukan pembiaran.

“Ini merupakan masukan dari kepala desa dan termasuk romo dukun mengatakan begitu. Untuk konsep foto dengan flare (suar) memang dari pihak wedding organizer dan disetujui oleh klien,” terang Mustadji, dilansir Kompas.

Para Saksi kasus kebakaran padang sabana Bromo meminta maaf kepada tokoh Tengger. (ISTIMEWA via Kompas)

Diberitakan sebelumnya, lima orang saksi kebakaran di Bukit Telettubbies Bromo yang terdiri dari pasangan yang melakukan prewedding dan tiga kru wedding orginizer (WO) meminta maaf kepada masyarakat, khususnya suku Tengger, Jumat (15/9/2023).

Hal itu diceritakan Mustadji, kuasa hukum kelima saksi dan tersangka AWEW.

Kelima orang itu mendatangi Balai Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Jumat (15/9/2023) sekitar pukul 10.00 WIB untuk menyampaikan permintaan maaf atas peristiwa yang menghanguskan lahan sabana itu.

Calon pengantin yang bersangkutan, Hendra Purnama mengatakan, pihaknya tidak sengaja membuat lahan sabana itu terbakar dan menyebut peristiwa itu adalah musibah.

“Permohonan maaf ini kami sampaikan kepada semua masyarakat Tengger, tokoh adat dan pemerintah,” ucap Hendra.

Baca: Sosok HP dan PMP, Pasangan yang Viral Foto Prewed di Gunung Bromo Gunakan Flare dan Picu Kebakaran

Detik-detik Kebakaran Bromo Menurut Rombongan "Prewedding"

Kebakaran melanda area Gunung Bromo, Jawa Timur (Jawa Timur), pada Rabu (6/9/2023).

Peristiwa itu bermula ketika sejumlah orang melangsungkan pemotretan pre-wedding di Bukit Teletubbies, Gunung Bromo, memakai flare atau suar.

Kegiatan tersebut diikuti oleh sepasang calon pengantin bersama empat orang dari pihak wedding organizer (WO).

Buntut peristiwa ini, Andrie Wibowo Eka Wardhana (41) selaku manajer WO ditetapkan sebagai tersangka. Sementara itu, lima orang dalam rombongan pre-wedding berstatus saksi dan menjalani wajib lapor.

Enam pengunjung santai gelar prewedding meski api berkobar di kawasan Gunung Bromo. (ist via Tribun Sulbar)

Kuasa hukum tersangka dan lima saksi, Mustadji, mengatakan, rombongan itu membawa lima buah flare sebagai properti pemotretan.

Halaman
12


Penulis: Ika Wahyuningsih

Berita Populer