"Betul, Sabtu ada deklarasi (Anies Baswedan dan Cak Imin) di Hotel Majapahit," kata Toni hari Jumat, (1/9/2023), dikutip dari Surya.co.id.
"Surat itu ada tanda tangan Ketua dan Sekretaris Nasdem Jatim," katanya.
Menurut Toni, nantinya dalam acara deklarasi itu ada 117 polisi yang disiagakan di sekitar lokasi. Toni menyebut acara itu akan dihadiri oleh 500 orang.
Kabar Anies diduetkan dengan Cak Imin membuat Partai Demokrat memutuskan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang mengusung Anies sebagai bakal capres.
Demokrat resmi mencabut dukungan kepada Anies selepas para petinggi Demokrat menggelar rapat bersama dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Cikeas pada Jumat, (1/9/2023).
"Partai Demokrat resmi mencabut dukungan ke Anies Baswedan sebagai capres di Pilpres 2024," kata Sekretaris Majelis Tinggi Demokrat Andi Mallarangeng saat sesi jumpa pers.
Selain mencabut dukungan, Demokrat juga keluar dari KPP lantaran Anies memilih Cak Imin sebagai cawapresnya.
Baca: Berikut Isi Surat Anies Baswedan Pinang AHY jadi Cawapres di Pilpres 2024, Ditulis Pakai Tinta Biru
Kabar duet Anies dan Cak Imin itu disampaikan pertama kali oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Demokrat Teuku Riefky Harsya.
Menurut Riefky, Cak Imin telah dipilih oleh Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh untuk mendampingi mantan Gubernur DKI Jakarta itu setelah Surya bertemu dengan Cak Imin di markas Nasdem di Menteng, Jakarta, Selasa, (29/8/2023).
“Secara sepihak Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres Anies tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS,” kata Riefky dalam keterangannya, Kamis sore, (31/8/2023), dikutip dari Kompas.com.
Riefky mengatakan setelah pertemuan itu Surya memanggil Anies guna menyampaikan keputusan itu. Menurut Riefky, Anies setuju dipasangkan dengan Cak Imin dalam kontestasi tahun depan.
“Bahwa Anies telah menyetujui kerja sama politik Partai Nasdem dan PKB untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Persetujuan ini dilakukan secara sepihak atas inisiatif Ketum Nasdem, Surya Paloh."
Riefky mengklaim keputusan duet itu tak langsung dikabarkan Anies kepada Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (KPP) yang menjadi anggota KPP.
Baca: Bongkar Surat Anies Minta AHY Jadi Cawapres, Demokrat: Anies Berdarah Dingin, tapi Pengecut
Sehari setelah pertemuan itu Anies malah meminta Sudirman Said yang menjadi juru bicaranya untuk menyampaikan hal itu. Kata Riefky, Demokrat dipaksa untuk menyetujui keputusan itu.
Demokrat menganggap keputusan penunjukan Cak Imi sebagai cawapres adalah bentuk pengkhianatan Nasdem dan Anies atas piagam pembentukan KPP.
Dalam piagam tersebut, Nasdem, Demokrat, dan PKS sudah sepakat bekerja sama dan memberikan mandat kepada Anies untuk memilih sendiri pendampingnya.
Menurut Riefky, pada tanggal 14 Juni 2023 lalu Anies sebenarnya telah menunjuk Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapresnya. Akan tetapi, situasi berubah dengan sangat cepat.
“Pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh capres Anies Baswedan yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan,” kata Riefky.
Baca: Mengenal Cak Imin, Cawapres yang Bakal Dampingi Anies Baswedan di Pemilu 2024 Hadapi Ganjar Pranowo
Baca berita lain tentang Pilpres 2024 di sini.