Kronologi Calon Presiden Ekuador Fernando Villavicencio Ditembak Mati saat Kampanye, Pelaku Tewas

Penulis: Rakli Almughni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan anggota Majelis dan sekarang calon presiden, Fernando Villavicencio (Tengah), tiba di Kejaksaan Agung di Quito pada 8 Agustus 2023. Fernando Villavicencio meminta Kejaksaan Agung untuk menyelidiki mantan pejabat yang terkait dengan sektor minyak pemerintahan Rafael Correa , Lenín Moreno, dan Guillermo Lasso sebagai bagian dari tuntutan pidana yang dia ajukan pada hari Selasa.

"Rakyat Ekuador menangis, dan Ekuador terluka parah," katanya.

Baca: Prediksi Skor-Susunan Pemain Inter Miami vs Charlotte FC Piala Liga 2023, Messi cs Siap ke Semifinal

"Politik tidak dapat menyebabkan kematian anggota masyarakat mana pun."

Villavicencio, dari provinsi Chimborazo di Andean, adalah mantan anggota parlemen, anggota serikat pekerja di perusahaan minyak negara Petroecuador, dan kemudian menjadi jurnalis yang mengecam dugaan kerugian dalam kontrak minyak.

Dia adalah salah satu dari delapan calon presiden yang terdaftar untuk mencalonkan diri dalam pemilihan yang dijadwalkan pada 20 Agustus.

Pada hari Selasa, Villavicencio membuat laporan ke kantor jaksa agung Ekuador tentang bisnis minyak, tetapi tidak ada rincian lebih lanjut dari laporannya yang dipublikasikan.

Villavicencio juga seorang pengkritik vokal mantan Presiden Rafael Correa dan dijatuhi hukuman 18 bulan penjara karena pencemaran nama baik atas pernyataan terhadap yang terakhir.

Dia melarikan diri ke wilayah Pribumi di Ekuador dan kemudian diberikan suaka di Peru.

Wartawan Gordon Durnin, berbicara kepada Al Jazeera dari Quito, kata Villavicencio adalah seorang kritikus terkenal Correa, yang menjadi presiden dari 2007 hingga 2017.

"Dia telah mengajukan banyak tuduhan dan bukti terhadap pemerintah Correa atas korupsi," kata Durnin.

Sebagai seorang legislator, Villavicencio juga dikritik oleh politisi oposisi karena menghalangi proses pemakzulan tahun ini terhadap Lasso, yang menyebabkan Lasso menyerukan pemilihan presiden lebih awal.

"Hari ini, lebih dari sebelumnya, kebutuhan untuk bertindak dengan tangan yang kuat melawan kejahatan ditegaskan kembali. Semoga Tuhan memiliki dia dalam kemuliaan-Nya," sesama calon presiden Jan Topic mengatakan dalam sebuah posting di X.

(tribunnewswiki.com/Rakli Almughni)

Baca lebih lengkap seputar berita terkait lainnya di sini



Penulis: Rakli Almughni
BERITA TERKAIT

Berita Populer