Johnson & Johnson Luncurkan TB Warriors 2.0 Berdayakan Pemuda Dorong Pemberantasan TBC di Indonesia

Penulis: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Yee Pin Lim, Country Director of Johnson & Johnson Indonesia & Malaysia memberikan sambutan resminya dalam gelaran TB Warriors 2.0

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Johnson & Johnson pada hari ini secara resmi meluncurkan kampanye edukasi TB Warriors 2.0 di Indonesia yang bertujuan untuk membantu  memberdayakan generasi muda dalam mengakhiri tuberkulosis (TBC) sebagai bagian dari upaya Perusahaan selama puluhan tahun dalam memerangi penyakit yang mematikan, namun dapat dicegah dan disembuhkan ini.

Kampanye nasional ini merupakan pengembangan dari inisiatif TB Warriors yang pertama kali diluncurkan pada tahun 2022 lalu, dan didukung penuh oleh Kementerian Kesehatan RI, Stop TB Partnership Indonesia (STPI),  Indonesia Muda untuk TB (IMUT), dan Pijar Foundation. 

Inisiatif TB Warriors 2.0 akan berfokus pada keterlibatan kaum muda dalam upaya memerangi TBC di Indonesia mengingat kaum muda dapat membantu mendorong perilaku  pencarian kesehatan dalam diri mereka dan orang-orang di sekitar mereka, yang sangat  penting untuk menemukan 'jutaan yang hilang' dari orang yang hidup dengan TBC yang tidak  terdiagnosa.

Setelah mendapatkan informasi, kaum muda merupakan pendukung yang kuat  dan termotivasi untuk membuat dampak bagi lingkungannya.

Upaya ini merupakan bagian  dari inisiatif TB 10 tahun dari Perusahaan yang bertujuan membantu mengakhiri epidemi TBC  global, yang merenggut 1,6 juta jiwa pada tahun 2021. 

Acara peluncuran dilaksanakan di Pura Mangkunegaran di kota Surakarta, Jawa Tengah, dan juga didukung langsung oleh Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegoro  X.

Sebagai salah satu tokoh sosial budaya muda dan terkemuka di tanah air, KGPAA Mangkunegoro X berkomitmen untuk memanfaatkan pengaruh dan posisinya untuk  pemuda untuk menginspirasi generasi muda agar turut berperan aktif dalam memerangi TBC di Indonesia. 

Yee Pin Lim, Country Director Johnson & Johnson Malaysia and Indonesia mengatakan, “Inovasi kampanye digital, termasuk TB Warriors 2.0 diciptakan oleh Johnson & Johnson  dengan mempertimbangkan 'jangkauan dan kecepatan' karena ada sekitar 274,5 juta gamer di Asia Tenggara, dimana Indonesia menyumbang 43 persen dari jumlah total ini, dan sekitar 27 persen  gamer berusia 16 – 34 tahun. Gamifikasi dalam pembelajaran dapat meningkatkan retensi  pengetahuan hingga 40 persen dan hingga 80 persen orang mengatakan bahwa pembelajaran melalui  gamifikasi adalah pengalaman yang lebih menarik.” 

TBC tetap menjadi salah satu penyakit paling mematikan di dunia, dengan jutaan orang setiap  tahun tidak terdiagnosis, dan karenanya tidak terobati.

Foto bersama (KGPAA) Mangkunegoro X (kiri) dan Yee Pin Lim, Country Director of Johnson & Johnson Pharmaceutical Indonesia & Malaysia dengan para pemangku kepentingan termasuk peserta luring TB Warriors 2.0 mewakili sejumlah universitas di Indonesia.

Asia Pasifik memiliki dua pertiga dari  beban TB global dengan dampak yang tidak proporsional pada kaum mudanya, dan Indonesia  secara spesifik merupakan negara dengan beban TBC tertinggi kedua. 

Melibatkan generasi muda di Indonesia adalah kunci untuk memerangi TBC mengingat 40 persen  penduduk Indonesia terdiri dari kaum muda berusia antara 15 – 24 tahun.4 Lebih jauh lagi, tingkat penularan TBC pada kelompok usia ini bisa mencapai 20 kali lebih tinggi daripada populasi kelompok usia lainnya, namun 82 persen dari mereka saat ini tidak mencari pengobatan  dan perawatan, sebagian karena tantangan seperti kurangnya kesadaran akan gejala TBC,  stigma, dan lainnya.

Ini adalah alasan mengapa Johnson & Johnson secara konsisten  mendorong literasi TBC untuk meningkatkan perilaku pencarian kesehatan/pengobatan dan  advokasi di kalangan remaja dan generasi muda, yang dapat menjadi pendukung dan corong  yang kuat untuk perubahan di komunitas mereka. 

Berkolaborasi untuk Memberdayakan Pemuda dalam Memerangi TB 

Sebagai inovator dan katalis perubahan, Johnson & Johnson menekankan pentingnya  memulai inovasi dan kolaborasi yang bermakna dengan para pemangku kepentingan TBC setempat.

Hal ini termasuk kampanye TB Warriors yang pertama kali diluncurkan pada tahun 2022 di Indonesia, Filipina, Thailand dan Vietnam untuk memberdayakan generasi muda agar  mampu mengadvokasi komunitas mereka dengan membagikan sumber informasi tentang  TBC melalui media sosial dan permainan (game) seluler.  

Inisiatif ini awalnya dibangun berdasarkan pembejaran dari Project inSight – sebuah studi  wawasan konsumen yang dikembangkan oleh Johnson & Johnson dan Global Fund untuk  memerangi AIDS, Tuberculosis, dan Malaria yang bertujuan untuk mengungkap pola pikir,  perilaku, dan pengalaman pasien TBC yang resisten terhadap obat (TB-RO / DR-TB) di Indonesia guna mengembangkan strategi yang dapat mempercepat upaya individu  mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat. 

Termasuk di dalamnya adalah empat temuan utama yang terungkap dalam studi ini, yaitu (1)  masyarakat percaya bahwa gejala TBC merupakan akibat dari penyakit umum atau gaya  hidup mereka, (2) masyarakat tidak akan mencari pengobatan sampai dengan satu atau lebih  gejala mempengaruhi kemampuan mereka untuk mencari nafkah, (3) meskipun khawatir  dengan gejala yang semakin memburuk namun umumnya kebutuhan keluarga lebih menjadi  prioritas dibandingkan kebutuhannya sendiri, dan (4) bahkan ketika penderita didiagnosis  TBC, mereka enggan untuk mencari pengobatan dikarenakan kendala dalam hal biaya, waktu  dan dampak sosial.

Temuan ini secara signifikan berkontribusi pada gagasan awal pemberdayaan pemuda sebagai advokat dalam memerangi TBC di negara-negara Asia  Tenggara. 

Baca: Kolaborasi dengan AIESEC, Johnson & Johnson Indonesia Tingkatkan Skill Kepemimpinan Generasi Muda

Untuk terus memanfaatkan platform TB Warriors 2.0, Johnson & Johnson Indonesia bekerja sama dengan STPI dan IMUT dengan dukungan dari Kementerian Kesehatan RI, akan menyelenggarakan serangkaian kegiatan kampanye TB Warriors 2.0 untuk mahasiswa di  empat universitas besar di Indonesia. Kegiatan akan berlangsung menjelang akhir tahun 2023. 

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan R.I.,  dr. Imran Pambudi, MPHM mengatakan, “Tuberkulosis merupakan masalah kesehatan  dunia yang menyerang semua kelompok umur. Berdasarkan Global TB Report 2022, TBC di  Indonesia merupakan penyakit infeksi paling mematikan kedua di dunia setelah Covid-19.  Melibatkan kaum muda adalah kunci untuk mengubah perilaku dan menghilangkan stigma  TBC untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB untuk mengakhiri TBC pada  tahun 2030.” 

Halaman
12


Penulis: Putradi Pamungkas

Berita Populer