Tak hanya itu, ABP juga meminta air kepada saudara YYE.
ABP memasukkan air melalui selang ke mulut korban.
Baca: Viral Wanita Hamil 9 Bulan Dirudapaksa lalu Dibunuh, Mayatnya Ditemukan Terapung di Pantai
Kemudian, korban dibawa ke RS Boro Kalibawang oleh saksi YW (43) bersama YYE menggunakan mobil pikap.
Untuk kepentingan penyidikan, korban akhirnya diautopsi ke RS Bhayangkara.
Pascakejadian tersebut, tim penyidik Satreskrim Polres Kulon Progo lalu memeriksa delapan saksi yakni ABP, YYE, YWS, S, I, SSTH, RR dan E.
Di tengah penyidikan, polisi menemukan fakta yakni terdapat riwayat pembelian racun yang diduga sianida lewat aplikasi belanja online pada 24 Agustus 2022.
Termasuk percakapan WhatsApp antara SPH dan ABP 31 agustus 2022 berupa ancaman dari korban yang akan melakukan bunuh diri dengan mengirimkan foto plastik berisikan serbuk yang diduga racun yang dibeli lewat belanja online.
Baca: Mahasiswa Nekat Siram Pejabat Pemkot Kediri Pakai Air Doa Saat Unjuk Rasa, Tuai Pro Kontra
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Kulon Progo, AKP Rakhmat Darmawan menambahkan, pemicu korban nekat bunuh diri dengan minum racun karena minta kepastian hubungannya kepada ABP.
Terlebih, hubungan SPH dan ABP telah berjalan tiga tahun.
"Jadi minta kepastian hubungan," tutur Rakhmat.