Namun, nahasnya wanita tersebut akhirnya menghembuskan napas terakhir. Diduga, ia menenggak sianida.
Pasalnya, polisi menemukan barang bukti 1 unit Samsung Note 10, 1 unit Vivo, 1 buah kantong plastik berisi butiran warna putih kecoklatan dan 1 buah botol kosong 330 ml yang positif mengandung sulfat dan standar dari hasil pemeriksaan labfor jadi petunjuk pihak kepolisian.
Selain itu, polisi juga menemukan selembar riwayat transaksi pemberian racun sianida pada aplikasi belanja online, selembar tangkapan layar berisikan percakapan ancaman bunuh diri dari korban.
Diduga kuat perempuan warga Sayegan, Kabupaten Sleman berusia 39 tahun nekat bunuh diri karena tak kunjung diberi kepastian atas hubungannya dengan ABP (42), pria asal Kalibawang.
"Berdasarkan fakta yang didapatkan berupa hasil pemeriksaan autopsi, laboratorium formasi (labfor), barang bukti di lokasi, keterangan saksi, pra rekonstruksi serta gelar perkara ditarik kesimpulan bahwa korban meninggal akibat bunuh diri," kata AKBP Nunuk Setiyowati, Kapolres Kulon Progo saat rilis kasus di Polres Kulon Progo, Kamis (8/6/2023), seperti dikutip dari Tribunnews.com.
Kejadian itu berawal pada Senin (15/5/2023) saat ABP kedatangan seorang perempuan, SPH dengan mengendarai mobil Ford Fiesta warna hitam.
Baca: Viral di TikTok, Ibu di Wonogiri Jago Bahasa Inggris, Aksennya Tuai Pujian, Terungkap Sosok Aslinya
Korban masuk lewat halaman depan menuju halaman belakang di sebuah rumah milik ABP.
Lalu, korban memarkir mobilnya. Korban pun berjalan menuju kamar ABP yang tengah tidur.
ABP pun menyalami dan membicarakan masalah pribadi antara yang bersangkutan dengan korban.
Usai berkomunikasi, korban keluar dari kamar menuju mobilnya yang terparkir di halaman belakang.
ABP pun mengantarkan korban sampai ke mobil.
Korban masuk lewat pintu kanan depan sedangkan, ABP berada di sisi pintu sebelah kiri depan.
Baca: Tragis! Pengamen Tewas Ditusuk Oknum TNI AD di Senen Lantaran Uang Sewa Sound System
Namun, pintu depan kanan sudah tertutup sehingga ABP kembali ke rumahnya, jarak kurang lebih 20 meter ada saudara YYE (28).
Setelah berkomunikasi selama 20 menit dengan YYE, ABP lalu kembali ke mobil SPH.
"Dari situ (ABP) mendapati korban dalam keadaan kejang-kejang, badan miring ke arah kiri dan mulut mengeluarkan buih," ucap Novi.
Dalam keadaan panik, ABP lari ke dapur membuat susu untuk diminumkan ke korban.
Karena beberapa waktu sebelumnya ABP mendapatkan percakapan ancaman lewat WhatsApp dari korban akan bunuh diri.
Juga ada bukti korban sudah membeli racun.
Tak hanya itu, ABP juga meminta air kepada saudara YYE.
ABP memasukkan air melalui selang ke mulut korban.
Baca: Viral Wanita Hamil 9 Bulan Dirudapaksa lalu Dibunuh, Mayatnya Ditemukan Terapung di Pantai
Kemudian, korban dibawa ke RS Boro Kalibawang oleh saksi YW (43) bersama YYE menggunakan mobil pikap.
Untuk kepentingan penyidikan, korban akhirnya diautopsi ke RS Bhayangkara.
Pascakejadian tersebut, tim penyidik Satreskrim Polres Kulon Progo lalu memeriksa delapan saksi yakni ABP, YYE, YWS, S, I, SSTH, RR dan E.
Di tengah penyidikan, polisi menemukan fakta yakni terdapat riwayat pembelian racun yang diduga sianida lewat aplikasi belanja online pada 24 Agustus 2022.
Termasuk percakapan WhatsApp antara SPH dan ABP 31 agustus 2022 berupa ancaman dari korban yang akan melakukan bunuh diri dengan mengirimkan foto plastik berisikan serbuk yang diduga racun yang dibeli lewat belanja online.
Baca: Mahasiswa Nekat Siram Pejabat Pemkot Kediri Pakai Air Doa Saat Unjuk Rasa, Tuai Pro Kontra
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Kulon Progo, AKP Rakhmat Darmawan menambahkan, pemicu korban nekat bunuh diri dengan minum racun karena minta kepastian hubungannya kepada ABP.
Terlebih, hubungan SPH dan ABP telah berjalan tiga tahun.
"Jadi minta kepastian hubungan," tutur Rakhmat.