3. Ada banyak pilihan berbeda
Pakaian bekas yang dijual biasanya menyediakan edisi yang terbatas.
Karena barang ini merupakan barang bekas dan bukan produksi massal, maka hanya ada satu barang.
Sehingga, penjual pakaian thrift menawarkan berbagai barang bekas dengan pilihan beragam.
Pembeli tak perlu khawatir pakaian yang ia beli akan sama dengan orang lain.
Baca: 10 Waifu dalam Anime Dengan Selera Fashion Terbaik yang Perlu Diketahui Para Wibu
Baca: Apa Itu Citayam Fashion Week ? Viral TikTok Bocah Adu Gaya Busana di Jalanan Sudirman
4. Barang Merek Terkenal
Beberapa bisnis thrifting menjual barang bekas dari merek terkenal.
Umumnya, bisnis thrifting pakaian menyediakan pakaian bekas dari merek global dengan harga murah.
Terlepas dari kondisi barangnya, harga yang murah dapat menunjang penampilan kaum menengah ke bawah untuk menggunakan pakaian bermerek.
Harga yang murah memudahkan mereka menjangkau berbagai merek.
Di balik kelebihan thriting, ada juga kekurangannya.
Berikut adalah kekurangan dari adanya barang thrifting:
1. Berhati-hati saat memilih
Bisnis thrifting menyediakan berbagai barang bekas.
Meski terlihat solutif, namun ada beberapa barang yang sebaiknya dihindari, terutama masalah sanitasi atau kebersihan.
Misalnya, pakaian renang, pakaian dalam, boneka binatang, bantal, kasur, peralatan listrik, dan peralatan keselamatan anak.
2. Menyurutkan industri barang baru
Adanya bisnis thrifting dapat menyurutkan bisnis atau industri barang baru.
Hal ini karena masyarakat memilih barang bekas dengan kondisi yang masih baik dan harga yang murah.
Biasanya, barang bekas yang dibeli adalah pakaian.