Mengenal Thrifting Pakaian Impor yang Marak di Indonesia, tetapi Dilarang Jokowi

Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Febri Ady Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Koleksi baju thrift di Bangka Thrift Store di Pangkalpinang. Sejumlah penjual baju bekas di Bangka Belitung merasa harap-harap cemas menanti keputusan lebih lanjut dari pemerintah pusat soal larangan bisnis baju bekas impor (thrifting).

3. Ada banyak pilihan berbeda

Pakaian bekas yang dijual biasanya menyediakan edisi yang terbatas.

Karena barang ini merupakan barang bekas dan bukan produksi massal, maka hanya ada satu barang.

Sehingga, penjual pakaian thrift menawarkan berbagai barang bekas dengan pilihan beragam.

Pembeli tak perlu khawatir pakaian yang ia beli akan sama dengan orang lain.

Baca: 10 Waifu dalam Anime Dengan Selera Fashion Terbaik yang Perlu Diketahui Para Wibu

Baca: Apa Itu Citayam Fashion Week ? Viral TikTok Bocah Adu Gaya Busana di Jalanan Sudirman

4. Barang Merek Terkenal

Beberapa bisnis thrifting menjual barang bekas dari merek terkenal.

Umumnya, bisnis thrifting pakaian menyediakan pakaian bekas dari merek global dengan harga murah.

Terlepas dari kondisi barangnya, harga yang murah dapat menunjang penampilan kaum menengah ke bawah untuk menggunakan pakaian bermerek.

Harga yang murah memudahkan mereka menjangkau berbagai merek.

Di balik kelebihan thriting, ada juga kekurangannya.

Berikut adalah kekurangan dari adanya barang thrifting:

1. Berhati-hati saat memilih

Bisnis thrifting menyediakan berbagai barang bekas.

Meski terlihat solutif, namun ada beberapa barang yang sebaiknya dihindari, terutama masalah sanitasi atau kebersihan.

Misalnya, pakaian renang, pakaian dalam, boneka binatang, bantal, kasur, peralatan listrik, dan peralatan keselamatan anak.

Jenis pakaian bekas yang dijual di Pasar Monza Medan (HO / Tribun Medan)

2. Menyurutkan industri barang baru

Adanya bisnis thrifting dapat menyurutkan bisnis atau industri barang baru.

Hal ini karena masyarakat memilih barang bekas dengan kondisi yang masih baik dan harga yang murah.

Biasanya, barang bekas yang dibeli adalah pakaian.

Halaman
123


Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Febri Ady Prasetyo
BERITA TERKAIT

Berita Populer