Kisah Para Korban Gempa Turki-Suriah yang Masih Bisa Diselamatkan Seminggu Setelah Bencana

Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim penyelamat terus mencari korban dan penyintas di reruntuhan bangunan yang runtuh, setelah gempa bermagnitudo 7,8 melanda wilayah perbatasan Turki dan Suriah awal pekan ini, di Kahramanmaras pada 13 Februari 2023.

Ada sekitar 16-18 daerah yang terkena gempa, tinggal puing-puing. Sumber daya kami sangat terbatas. Kami memohon kepada negara dan organisasi untuk mengirimkan peralatan seperti mesin berat melalui perbatasan untuk mengangkat puing-puing. Kami tidak menginginkan bantuan kemanusiaan, makanan atau air. Kami hanya ingin sarana untuk menyelamatkan orang-orang ini.

Saya tidak akan pernah terbiasa melihat anak-anak yang mati di bawah reruntuhan. Itu sangat sulit, sangat mengejutkan. Saat tersulit bagi saya secara pribadi adalah melihat seorang wanita hamil, memeluk putrinya yang berusia empat tahun, keduanya meninggal. Adegan itu membakar hatiku. Saya tidak akan pernah melupakan bagaimana penampilan mereka, debu di tubuh mereka yang diam.

Aku tidak bisa berkutat dengan perasaanku. Saya di sini untuk menyelamatkan orang-orang saya, dan saya harus menguatkan diri saya melawan emosi saya untuk menyelamatkan sebanyak mungkin orang, untuk terus maju.

Sepertinya hal yang paling wajar untuk saya lakukan, bekerja sebagai bagian dari Pertahanan Sipil. Saya melihat kepercayaan di mata orang-orang ketika mereka melihat kami. Itu saja adalah dorongan yang saya butuhkan untuk terus berjalan.

Kita semua percaya pada ayat Alquran bahwa jika Anda menyelamatkan satu nyawa, seolah-olah Anda telah menyelamatkan seluruh umat manusia."

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Kaa)



Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer