Artinya, ia berada di peringkat ketiga dari bawah.
Ketika menginjak bangku SMA, dirinya mulai menyadari bahwa ia harus mempunyai impian dan cita-cita.
Kemudian setelah dirinya berusaha mencari, ia akhirnya memutuskan bermimpi menjadi seorang dokter.
Ia mengaku baru tersadar bahwa selama ini hanya niat yang gigih yang bisa membawanya menuju kesuksesan.
"Pada saat kelas 2 SMA, nilai biologi saya hanya tujuh. Tapi begitu saya memutuskan untuk menjadi dokter, nilai di rapot saya bisa menjadi sembilan."
"Hanya butuh niat," katanya.
Ketika dia telah sampai tahap akhir ujian masuk Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Ayah dr Richard melarangnya untuk masuk kedokteran dengan alasan tidak mampu membayar biaya perkuliahan tersebut.
"Akhirnya ayah saya mengizinkan saya jadi dokter, tapi diminta di Universitas Sriwijaya saja, karena mengingat jarak, tempat dan biaya. Saya pun masuk kedokteran Unsri," tambahnya.
Meski begitu, dalam proses masuk Unsri, Ayahnya masih harus menghadap ke Dekan untuk memohon supaya biaya masuk kuliah dapat dicicil selama satu sampai dua tahun ke depan.
Setelah menyelesaikan kuliah, ia kemudian bekerja di sebuah perusahaan di Palembang selama 6 tahun.
Di sana, ia berusaha mengembangkan diri dan belajar banyak hal.
Baca: Dokter Richard Lee Ditahan sebagai Tersangka Kasus Akses Ilegal
Baca: Dokter Richard Lee Ditangkap Polisi di Kediamannya, Buntut Perseteruan dengan Kartika Putri
"Dari sana saya cukup mampu, sehingga saya mulai belikan rumah orang tua saya, beli kendaraan, dan saya pun mengenal seorang wanita yang sekarang jadi istri saya," tuturnya.
Hal terakhir yang menyeret nama Richard Lee adalah perseteruannya dengan Kartika Putri.
Yotuber Richard Lee mengaku ditahan dipenjara paling jelek dan paling kumuh.
Hal tersebut disampaikan oleh Richard Lee dalam konferensi pers di kawasan Senopati, Jakarta Selatan, Rabu (16/11/2022).
Dalam konferensi tersebut Richard Lee, didampingi Reino Romein, kuasa hukumnya.
Richard Lee juga menyebut dirinya merasakan jeruji besi yang diklaimnya paling jelek dan paling kumuh.
Hal itu dirasakan Richard Lee buntut kasus ilegal akses.
“Saya ditahan 1x24 jam dalam penjara yang paling dalam, paling jelek, paling kumuh. Di dalamnya ada 80 orang, kalau kalian tidur, gantian, enggak bisa tidur harus kalian nengok kanan kiri ketemu ketiak lagi,” jelas Richard Lee, dikutip dari Kompas.
Ia pun juga mengaku dipenjara bersama dengan pencopet dan pencuri