Majelis Hakim pun meminta JPU dapat menghadirkan keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat sebagai saksi dalam sidang Ferdy Sambo.
Wahyu meminta jaksa dapat kembali menghadirkan 12 saksi seperti halnya dalam sidang Richard Eliezer yang telah digelar kemarin, Selasa (25/10/2022).
Saksi yang diminta dihadirkan adalah pihak keluarga termasuk pengacara Kamaruddin Simanjuntak, ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat; ibu Brigadir J Rosti Simanjuntak; dan kekasih Brigadir J, Vera Simanjuntak.
Lalu, ada juga adik Brigadir J, Maha Reza Rizky Hutabarat dan Devianita Hutabarat, serta kakak Brigadir J, Yuni Artika Hutabarat.
Jaksa diminta mendatangkan tante Brigadir J, Rohani Simanjuntak dan Roslin Emika Simanjuntak serta saksi lainnya yakini Novita Sari Nadea, Sangga Parulian, dan Indra Manto Pasaribu.
Baca: Soal Wanita Simpanan Ferdy Sambo Diungkit Dalam Sidang, Kamaruddin Sebut Yosua Beri Informasi ke PC
Dalam kasus ini, Sambo didakwa melakukan tindak pidana pembunuhan berencana bersama Putri Candrawathi, Richard Eliezer Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf.
Sambo didakwa melanggar Pasal 340 KUHP jo Pasal 55 Ayat (1) ke 1 KUHP subsider Pasal 338 KUHP jo Pasal 55 Ayat (1) ke 1 KUHP.
Kemudian, Sambo juga didakwa melanggar Pasal 49 juncto Pasal 33 subsider Pasal 48 ayat (1) juncto Pasal 32 Ayat (1) UU ITE Nomor 19 Tahun 2016 dan/atau Pasal 233 KUHP subsider Pasal 221 ayat (1) ke 2 juncto Pasal 55 KUHP.
Jokowi Sebut Sambo Bikin Runyam Institusi Polri
Presiden Joko Widodo menyinggung soal Ferdy Sambo yang bikin runyam institusi Polri.
Jokowi juga mengatakan soal anjloknya angka kepuasan publik terhadap polisi lantaran kasus pembunhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Presiden asal Solo ini juga menyebut angka kepuasan publik pada Polri sempat tinggi, namun saat ini paling rendah di antara institusi penegak hukum lain.
Hal tersebut disampaikan Jokowi ketika memberi arahan kepada jajaran Polri di Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/10/2022).
Angka kepuasan publik anjlok di angka 54 persen pada Agustus 2022 usai kasus pembunuhan yang dilakukan oleh Ferdy Sambo.
Padahal sebelumnya angka kepuasan publik pada November 2021 terhadap Korps Bhayangkara menyentuh angka 80,2 persen.
"Begitu ada peristiwa FS, runyam semuanya dan jatuh ke angka paling rendah, dulu dibandingkan institusi penegak hukum yang lain tertinggi, sekarang Saudara-saudara harus tahu menjadi yang terendah," sebut Jokowi, dikutip dari Kompas.
Ia juga mengingatkan hal tersebut merupakan kerjaan polisi untuk mengembalikan kepercayaan publik.
"Jatuh, terus terang itu rendah sekali. Itulah pekerjaan berat yang saudara-saudara harus kembalikan untuk kepercayaan masyarakat kepada Polri di tengah situasi yang juga tidak mendukung saat ini" lanjutnya.
Masyarakat, lanjut Jokowi, sebenarnya mengapresiasi kerja keras Polri bersama TNI, pemerintah, dan seluruh komponen masyarakat saat menanggulangi Covid-19.