Presiden Yoon Suk Yeol Korea Selatan Tetapkan Masa Berkabung Nasional Setelah Tragedi Itaewon

Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Orang-orang menonton program berita televisi yang menyiarkan cuplikan langsung dari Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol menyampaikan pidato tentang penyerbuan Halloween yang mematikan, di sebuah stasiun kereta api di Seoul pada 30 Oktober 2022. - Sedikitnya 149 orang tewas dan puluhan lainnya terluka dalam penyerbuan di acara Halloween yang penuh sesak di pusat kota Seoul pada 29 Oktober, kata para pejabat, dalam salah satu kecelakaan masa damai terburuk di Korea Selatan.

"Orang-orang saling bertumpuk seperti kuburan. Beberapa secara bertahap kehilangan kesadaran mereka sementara beberapa tampak tewas saat itu," kata seorang saksi mata kepada kantor berita Yonhap.

Jenazah para korban tewas dari tragedi Halloween Itaewon di distrik ibu kota Seoul, Korea Selatan, Minggu (30/10/2022). Para korban diyakini tewas karena gagal jantung akibat berdesakan dan terinjak-injak dalam kerumunan ribuan orang yang merayakan pesta Halloween. (AFP/YELIM LEE)

Dalam  wawancara dengan stasiun tv lokal YTN, Lee Beom-suk sebagai dokter yang memberikan pertolongan pertama kepada korban menggambarkan kekacauan di tragedi Halloween Itaewon.

"Ketika saya kali pertama mencoba CPR, ada dua korban tergeletak di trotoar. Tapi jumlahnya langsung melonjak setelah itu, melebihi jumlah responden pertama di tempat kejadian," kata Lee. "Banyak orang di sekitar datang untuk membantu kami dengan CPR."

"Sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata," tambahnya. "Begitu banyak wajah korban pucat. Saya tidak bisa menemukan denyut nadi atau napas mereka dan banyak dari hidungnya berdarah. Ketika saya mencoba CPR, saya juga memompa darah keluar dari mulut mereka."

Di tempat kejadian yang sudah ditutup polisi dan bermandikan warna merah dari ratusan lampu yang berkedip, musik masih diputar dari beberapa bar.

Orang-orang yang lewat dengan kebingungan duduk di trotoar, memeriksa ponsel mereka.

Ada juga yang mencoba menghibur diri mereka sendiri, saling berpelukan, bahkan ketika yang lain--tampaknya tidak menyadari skala tragedi yang terjadi--terus merayakan perayaan tersebut.

Ju Young Possamai yakni seorang bartender di distrik Itaewon bercerita, dia sudah menghadiri beberapa pesta Halloween di Korea dan terkejut dengan tragedi ini.

"Sangat menyedihkan melihat sesuatu yang tidak pernah kami perkirakan," kata Possamai (24) kepada AFP. "Selalu ramai, tapi belum pernah terjadi hal seperti ini sebelumnya."

Tragedi Halloween Itaewon terjadi saat perayaan pertama pesta tersebut sejak pandemi pada 2020.

Kini warga Korea Selatan diizinkan tidak memakai masker di luar ruangan.

(TRIBUNNEWSWIKI/Putradi Pamungkas/Ka)



Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer