Mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM itu mengira bisa saja Maming tengah berziarah.
"Saya tidak tahu, karena beliau kelihatannya butuh keliling untuk ziarah-ziarah, biasanya dalam situasi seperti ini butuh lebih mendekatkan diri pada yang di atas. Di mana posisi beliau memang tidak menginfokan," kata Denny di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (26/7/2022).
Mardani Maming adalah Bendahara Umum PBNU yang Juga Kader PDIP.
Kader PDIP ini lahir di Batulicin, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan pada 17 September 1981.
Ayahnya adalah H. Maming bin Rahing, seorang kepala desa di Batulicin.
Mardani pernah menjadi anggota DPRD Kabupaten Tanah Bumbu pada tahun 2009–2010.
Baca: Pejabat di Kemendag Segera Ditetapkan Jadi Tersangka, Diduga Terima Uang Korupsi Gerobak
Baca: Respons Moeldoko Soal Foto Bersama Tersangka Korupsi Ekspor Minyak Goreng Viral di Media Sosial
Mardani juga pernah menduduki posisi Ketua Umum BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) periode 2019–2022.
Lalu ia menjadi Bendahara Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2022–2027, dan Bupati Tanah Bumbu.
Mardani pernah menjabat sebagai Bupati Tanah Bambu selama dua periode yakni 2010–2015 dan 2016–2018.
Pada periode 2010–2015 berpasangan dengan Difriadi Darjat, Mantan Sekdakab Tanah Bumbu.
Kemudian pada 2016–2018 berpasangan dengan H. Sudian Noor.
Mardani Maming kemudia menjabat posisi Ketua Umum BPP HIPMI periode 2019–2022.
Tak sampai di situ saja, kader PDIP ini tak lain juga Bendahara Umum (Bendum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) 2022-2027.
Mardani Maming berhasil menjadi Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kalimantan Selatan, dikutip dari situs PDI Perjuangan Kalsel.
Ia menjabat untuk periode 2019-2024.
Berdasarkan informasi dari LHKPN KPK, Selasa (21/6/2022), harta kekayaan Mardani Maming terakhir tercatat pada 2017.
Harta kekayaan yang ia laporkan saat dirinya menduduki posisi Bupati Tanah Bumbu pada 2018.
Terlihat Mardani Maming mempunyai 39 bidang tanah serta bangunan dengan total nilai Rp40.912.625.000 (Rp40,9 miliar) di Tanah Bumbu.
Dia melaporkan harta lain yaitu surat berharga Rp790 juta, juga kas dan setara kas Rp1.681.227.868.
Kemudian ada lima alat transportasi senilai Rp1.152.500.000 dan harta bergerak lainnya senilai Rp325,5 juta.
Total harta kekayaan Mardani Maming mencapai Rp44.861.852.868.