Apa Itu Strict Parents ? Pola Asuh Otoriter dan Fokus pada Hasil, Cek Apakah Anda Termasuk

Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mengenal strict parents, mulai dari ciri-cirinya, dampaknya ke anak, serta cara mengatasinya.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Istilah Strict parents akhir-akhir ini ramai diperbincangkan di dunia maya.

Lantas apa sebenarnya strict parents itu ?

Apakah dampak bagi perkembangan anak ?

Simak selengkapnya dalam artikel berikut ini:

Strict Parents adalah tipe orang tua yang sering mengontrol anak.

Contoh strict parents adalah sering mengatur aktivitas dan pilihan hidup untuk anaknya.

Strict parents selalu memaksa anak untuk menjadi yang sempurna dalam mewujudkan harapannya.

Orang tua tipe strict parents biasanya menggunakan ancaman untuk membuat anak patuh pada perintahnya.

Contoh lain strict parents adalah tidak mendengarkan pendapat anak.

Baca: Strict Parents

Berikut ini contoh strict parents, dikutip dari Aha! Parenting dan Very Well Parenting:

1. Orang tua yang sering mengontrol anak

Strict Parents biasanya menerapkan kontrol penuh terhadap pilihan anaknya dalam menjalani kehidupan.

Pola pengasuhan strict parents tergolong ketat dan membuat anaknya kehilangan kesempatan mengekspresikan diri dan tanggung jawab.

Tidak ada anak yang suka dikendalikan, sehingga orang tua yang sering mengatur anaknya dengan ketat cenderung tidak bisa dekat dengan anaknya secara psikologis.

2. Pengasuhan otoriter

Ilustrasi strict parents, apa itu strict parents, strict parents adalah, dampak strict parents, tanda-tanda strict parents. (Shutterstock/fizkes)

Orang tua yang menganut pola pengasuhan strict parents biasanya membatasi empati terhadap anak.

Pengasuhan otoriter ini membuat anak menuruti perkataan orang tua karena didasarkan pada rasa takut.

Tindakan otoriter ini mengajarkan anak untuk menggertak orang lain agar melakukan hal sesuai keinginannya.

Biasanya, anak cenderung meniru tindakan orang tua yang bertindak otoriter.

Jika orang tua menggertak, kemungkinan anak juga akan melakukannya di kemudian hari.

Halaman
1234


Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer