"Kami sudah sampaikan data itu tidak seperti yang ada," imbuh dia.
Pihaknya juga sudah melakukan potongan gaji bagi karyawannya sejak bulan Januari.
Presiden ACT ini pun menerangkan soal beberapa angka yang beredar, sebenarnya adalah angka rencana pada tahun 2021.
"Dan itu belum bisa dijalankan. Kalau nggak salah cuma satu bulan di jalankan. Setelah itu kita sama-sama tahun kedua di pandemi terjadi kondisi ekonomi kita belum signifikan dan filantropi kita juga belum bertumbuh signifikan," ungkapnya.
Baca: Ibnu Khajar Ungkap Gaji Presiden ACT Sebelumnya Tembus Rp 250 Juta : Sekarang Dikurangi
Baca: Klaim Bukan Lembaga Amal, ACT Potong 13,7 Persen Donasi untuk Operasional dan Gaji Karyawan
Menurut dia gaya kepemimpinan pendiri ACT itu one man show dan cenderung otoriter.
Ibnu membantah soal isu kudeta Ahyudin pada 11 Januari 2022 lalu.
Menurutnya, proses mundurnya Ahyudin diproses secara baik-baik.
Ibnu menerangkan, semua pimpinan lembaga di tingkat pusat dan daerah berada di Jakarta pada 11 Januari 2022.
Hal itu, kata dia, guna memberikan nasihat kepada Ahyudin agar mengundurkan diri seusai 17 tahun memimpin.
"Dengan lapang dada, Ahyudin menandatangani surat pengunduran diri," ujarnya.
Selain itu, Ibu juga membantah kabar adanya intimidasi atau kekerasan terhadap Ahyudin.
"Ada kata-kata kasar menunjuk-nunjuk, kami sampaikan tidak seperti itu," ungkapnya.
Kendati demikian, Ibu menuturkan, ACT masih berhubungan baik dengan Ahyudin setelah mengundurkan diri.
Bahkan, lanjut dia, saat rapat pembina yang digelar pada 20 Januari 2022, Ahyudin diundang, tetapi tidak hadir.
"Beliau (Ahyudin) sampaikan lewat WA, beliau sedang di luar kota. Beliau memberikan kuasa ke kami semua untuk melanjutkan. Beliau berkenan diatur waktunya untuk tanda tangan basah," ucap Ibnu.
(TRIBUNNEWS/TRIBUNNEWSWIKI.COM/Ka)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews dengan judulĀ ACT Bantah Tudingan Danai Aksi Terorisme Seperti Temuan PPATK