Ukraina menganggap serangan itu merupakan balasan dari pasukan Rusia setelah mereka terpaksa mundur dari Pulau Ular.
Dalam minggu ini pasukan Rusia dilaporkan melancarkan lebih banyak serangan terhadap target sipil.
Menurut Brigjen Oleksii Hromov, Rusia menggunakan senjata lama yang kurang akurat sehingga menimbulkan lebih banyak korban jiwa.
Kata dia, ada lebih dari 200 rudal yang dilancarkan ke Ukraina selama dua minggu.
Jumlah ini lebih dari dua kali lipat jumlah yang ditembakkan pada dua minggu pertama bulan Juni.
Namun, Rusia mengaku hanya menyerang target bangunan sipil yang digunakan pasukan Ukraina sebagai pos komando, gudang senjata, dan lainnya.
Baca: Rusia Tuding Satelit di Negara Barat Bekerja untuk Musuh alias Ukraina
Baca berita lainnya tentang Ukraina di sini