Apalagi selain menjadi pencetus gagasan konstruktif dan inovatif, ICMI juga dituntut untuk berperan aktif dalam peningkatan literasi umat serta pengembangan dan penguasaan teknologi.
Hal tersebut dinilai akan memberikan dampak baik untuk kesejahteraan umat, khususnya dengan adanya jejaring ICMI yang kuat dan tersebar di seluruh Indonesia.
“Potensi dan jejaring ICMI di seluruh Indonesia, jika dimobilisasi secara tepat akan menjadi modal dasar untuk mendukung pemulihan berbagai sektor,” paparnya,
Maruf berharap agar muktamar yang diselenggarakan hari ini dapat menghasilkan rekomendasi solutif bagi umat dan bangsa. Utamanya untuk menjadikan Indonesia Maju dan Sejahtera.
“Harapan saya, pimpinan terpilih dalam Muktamar ke-VII ini akan meneruskan perjuangan ICMI dalam menghadirkan solusi terbaik bagi kemaslahatan umat, bangsa dan negara. ICMI perlu terus menjadi organisasi yang konsisten berpegang pada dimensi keislaman, keindonesiaan, dan kecendekiawanan,”
Sehingga para Cendekiawan Muslim, termasuk para penerima ICMI Award dapat berkontribusi untuk menyelesaikan persoalan bangsa yang semakin berat
Untuk diketahui, Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia disingkat ICMI adalah sebuah organisasi cendekiawan muslim di Indonesia yang dibentuk pada tanggal 7 Desember 1990.
Pembentukan organisasi tersebut diawali sebuah pertemuan kaum cendekiawan muslim di Kota Malang tanggal 6-8 Desember 1990.