Pria kelahiran Manado, 30 November 1970 ini, pernah menjadi anggota DPRD di salah sat kabupaten di Sulawesi Utara.
Pria berdarah Minahasa ini, juga tercatat pernah menjadi dosen di Universitas Balikpapan pada 2006.
Ia sebelumnya juga pernah menjadi Ketua Sekolah Tinggi Theologia Calvinis di Sorong pada 2000-2004.
Kemudian, Yahya memutuskan untuk menjadi seorang pendeta yang terdaftar di Badan Pengelola Am Sinode GKI di Papua untuk wilayah VI Sorong-Kaimana.
Baca: Jadi Tersangka Penistaan Agama, Yahya Waloni Dijerat Pasal Berlapis
Baca: Punya Riwayat Sakit Jantung, Yahya Waloni Dirawat di RS Polri
Mengutip Tribunnewswiki.com, pada 11 Oktober 2016 silam, Yahya dan istrinya kemudian memutuskan pindah agama Islam.
Saat itu, dia dituntun oleh Sekretaris Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Tolitoli, Komarudin Sofa, untuk mengucapkan dua kalimat syahadat.
Setelah berpindah keyakinan, ia pun merubah namanya menjadi Muhammad Yahya.
Selain itu, istrinya juga turut berganti nama dari Lusiana menjadi Mutmainnah.
Baca: Yahya Waloni
Lihat selengkapnya terkait berita Yahya Waloni di sini