Bahkan masih menjadi perbincangan di media sosial seperti Twitter dan Instagram.
Petisi ini dimulai sejak Jumat (3/9/2021) dengan target 300 ribu orang yang menandatangani.
Hanya dalam waktu 2 hari, 272.773 orang telah menandatanganinya, Minggu (5/9/2021).
Hingga berita ini diturunkan, tanda tangan petisi ini masih bertambah.
Petisi boikot Saipul Jamil ini dimulai oleh akun Lets Talk and enjoy melalui change.org.
Lets Talk and enjoy memulai petisi ini ditujukan kepada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).
Akun ini juga menjelaskan tentang latar belakang munculnya petisi boikot Saipul Jamil ini.
Lets Talk and enjoy ini dengan tegas menolak Saipul Jamil yang merupakan mantan narapidana kasus pencabulan anak usia dini untuk muncul kembali ke dunia hiburan.
"Jangan biarkan mantan narapidana pencabulan anak diusia dini (pedofilia) masih berlalu-lalang dengan bahagia di dunia hiburan, sementara korbannya masih terus merasakan trauma.
Sungguh sangat berharap stasiun televisi melakukan hal yang sama dengan memboikot mantan narapidana pencabulan anak diusia dini (pedofilia) muncul."
Baca: Petisi Boikot Saipul Jamil Tembus 200 Ribu Tandatangan, Nilai Mantan Pedofil Tak Layak Muncul di TV
Kasus pemboikotan Saipul Jamil ini mulai muncul beberapa hari sebelum dia dibebaskan.
Beberapa media memberitakan Saipul Jamil akan langsung bekerja di dunia hiburan setelah bebas dari penjara.
Hal inilah yang memicu protes melalui media sosial.
Saipul Jamil dinilai tidak pantas kembali ke dunia hiburan karena dia merupakan tersangka pelecehan seksual anak di bawah umur.
Saat Saipul Jamil bebas, protes masyarakat semakin besar.
Terutama ketika pria 41 tahun ini justru disambut sangat meriah ketika keluar penjara.
Dia diberi kalung dari karangan bunga dan dijemput menggunakan mobil mewah.
Sambutannya bahkan dibandingkan dengan penyambutan kedatangan atlet Olimpiade Jepang 2020.
Baca: Trending Petisi Boikot Saipul Jamil, Dewi Perssik Minta Masyarakat Tak Pandang Masa Lalu Orang
Pedangdut Saipul Jamil telah bebas murni dari lapas Cipinang pada Kamis (2/9/2021).