Sebab R adalah D yang merupakan owner GM yang berpura-pura menjadi perempuan.
Baca: Demi Konten Tik Tok, Perempuan Ini Buat Video Salat Diiringi Musik DJ dan Berjoget Pakai Mukena
Baca: Kasus Dugaan Pelecehan Seksual di Instagram, Niko Al Hakim Minta Maaf
“Suatu hari aku mendapat berita mengejutkan bahwa sebenernya MBAK R ADALAH MAS D.
Sebenernya mbak R itu nggak ada! dan mas D lah yang selama ini menjadi admin OA GM, yang berpura-pura seolah-olah dia perempuan bernama Riya,” tulisnya.
Dari situ pula terkuak bahwa akun Twitter mukuk OA mengunggah foto-foto para model mukena dengan tidak sepatutnya.
Dalam cuitan dan unggahan Twitter OA juga banyak merecord hal-hal asusila dan fetish dari orang-orang yang menyukai perempuan bermukena.
“Ditemukan juga twitter dimana akun tsb adalah OA fetish mukena sehingga foto kami digunakan sebagai bahan c*** mereka. Tentu saja, semua postingannya sangat *disgusting* perempuan memakai mukena yang merecord hal-hal asusila seperti akun fetish pada umumnya,” tulisnya.
Para model lain langsung menghubungi R alias D untuk menghapus foto-foto mereka dari akun Twitter tersebut.
Mereka juga mengancam akan melaporkan R alias D ke polisi.
Namun R alias D justru memblokir semua kontak yang sebelumnya bekerja dengannya untuk endorse mukena, termasuk para model dan fotografer.
"Bagaimanapun kasus tsb termasuk kedalam pelecehan dan penyalahgunaan kerjasama. Sampai saat ini chatku nggak dibalas sama mas D, diblokir pun enggak. Aku masih bisa mengetahui ketika beliau online dan sengaja ngga merespon,” tulisnya.
R alias D ternyata tidak hanya memakai satu akun media sosial untuk membagikan ‘fetish mukena’.
Baca: Kasus Fetish Kain Jarik Mahasiswa Unair, Psikolog Sebut Pelaku Miliki 3 Gangguan Sekaligus
Baca: Pengakuan Korban Gilang Bungkus Fetish Kain Jarik, Mengaku Jijik dan Berharap Pelaku Dipenjara
Kini, kasus ini telah ditangani oleh Tim Cyber Polda Jawa Timur.
Polisi tengah melacak keberadaan pelaku.
Tim Cyber Polda Jatim juga tengah mengusut pemilik dari akun fetish ini, polisi meminta agar korban lain juga dapat segera melapor ke polisi.