“Sulit untuk berlatih. Teman-teman saya membantu saya. Sebagian besar pelatihan saya adalah tiga lawan satu. Saya sudah berlatih keras.
"Setelah bertahun-tahun saya menyadari bahwa jika Anda membandingkan Guatemala dengan negara-negara lain di Asia atau Eropa, perbedaannya sangat besar. Tapi kami punya satu hal, yaitu bermain dengan hati," beber Cordon.
Dan kini, Kevin Cordon bisa membuktikan ke dunia, kota kecilnya bisa melahirkan pebulu tangkis handal. Dia akan melawan Heo Kwang Hee dari Korea.
Pemain yang mengalahkan unggulan pertama dunia, Kento Momota.
Jika berhasil mengalahkan Heo Kwang dan melaju ke semifinal, dia tak tahu perasaan seperti apa yang harus dia gambarkan.
“Saya ingin mengambil langkah selanjutnya. Saya ingin bermain hanya satu poin dan berada di semifinal! Tapi sejujurnya, saya tidak tahu siapa yang akan menjadi lawan saya selanjutnya.
Sekarang saya tahu itu pria Korea (Heo). Mari lihat apa yang terjadi. Saya harap saya akan lebih bahagia besok daripada hari ini!” paparnya sebelum bertanding.
Masih merasa seperti mimpi saat ia dapat bermain dalam olimpiade ini.
Dulu Kevin Cordon hanya bisa duduk dan menyaksikan pertandingan bulutangkis yang dimainkan oleh atlet-atlet handal.
Kini ia bisa merasakan langsung fenomena tersebut.
“Aku hanya bersenang-senang. Merupakan suatu kehormatan untuk memainkan semua pemain bagus ini, yang hanya kami tonton di internet. Dan ketika Anda memiliki kesempatan untuk memainkannya, rasanya sangat menyenangkan," pungkasnya.