Viral Pasien Covid-19 Dipukuli Warga Pakai Bambu Layaknya Binatang, Ditolak saat Lakukan Isoman

Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Viral Pasien Covid-19 Dipukuli Warga Pakai Bambu Layaknya Binatang, Ditolak saat Lakukan Isoman

Kepala Bidang Penerangan Masyarakat (Kabid Penmas) Kepolisian Daerah Sumatera Utara, AKBP MP Nainggolan membenarkan adanya kejadian itu.

Korban sendiri bernama Salamat Sianipar, warga Desa Pardumuan, Kecamatan Silaen Kabupaten Toba, Sumatera Utara.

Sebelumnya, dokter mengatakan, korban terpapar Covid-19.

Dia pun kemudian disarankan dokter agar menjalani isolasi mandiri (Isoman) di rumahnya.

Namun, saat menjalani isolasi mandiri, pasien Covid-19 tersebut disiksa warga.

Kesaksian warga

Seorang warga bernama Tirama Marpaung mengatakan, mulanya Salamat Sianipar diminta menjalani isolasi mandiri di rumah.

Tapi kemudian, tragedi nahas itu pun terjadi.

Namun, Tirama tidak menjelaskan kenapa warga melakukan hal tersebut.

Di sisi lain, menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Toba Audi Murphy Sitorus, kejadian tragis itu menimpa Salamat Sianipar karena dia berperilaku aneh.

"Kemarin saat terpapar (Covid-19), entah stress atau apa, asal ketemu sama orang, dipelukinya orang supaya kena juga," kata Audy.

Atas tindakan itu, diduga warga marah dan mengamuk lalu mengikat dan menganiaya Salamat Sianipar.

"Kejadiannya hari Kamis (22/7/2021) kemarin. Waktu itu Satgas sudah mau mengamankan yang bersangkutan karena tindakannya aneh-aneh," sambungnya.

Saat ini, Salamat Sianipar yang sempat dianiaya itu sudah dibawa ke RSUD Porsea.

Untuk kasus penganiayaannya, Audy tidak menjelaskannya lebih lanjut.

"Pokoknya tindakannya aneh. Bahkan Wakapolsek pun datang waktu itu langsung mau dipeluknya. Bidan desa itu juga saat mau memakaikan APD langsung dipeluknya," pungkas Audy.

Baca: Viral 2 Pria Nekat Pakai Masker Daun agar Lolos Penyekatan, Ini Kata Bupati Lebong

Baca: Termometer

(TribunnewsWiki.com/Rest)



Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer