Bentrokan terus berlanjut saat keamanan dan polisi menembakkan granat kejut dan peluru karet untuk mendorong mundur para perusuh, yang memasuki toko-toko dengan melewati pintu masuk pengiriman, pintu keluar darurat dan memanjat atap.
Baca: Janji Bantuan Makanan saat Lockdown Tak Terwujud, Ratusan Warga Afrika Selatan Bentrok dengan Polisi
Baca: Penerapan Lockdown di Afrika Selatan: Kasus Penjarahan, Pencurian, dan Kekerasan Menguat
Kasus korupsi mantan presiden Jazob Zuma
Kerusuhan pecah setelah Jacob Zuma mulai menjalani hukuman 15 bulan karena penghinaan terhadap pengadilan pada hari Kamis minggu lalu.
Dia telah menolak untuk mematuhi perintah pengadilan untuk bersaksi pada penyelidikan yang didukung negara yang menyelidiki tuduhan korupsi ketika dia menjadi presiden dari 2009 hingga 2018.
Zuma juga menghadapi persidangan dalam kasus terpisah atas tuduhan termasuk korupsi, penipuan, pemerasan dan pencucian uang.
Dia mengaku tidak bersalah di pengadilan pada bulan Mei.
Yayasan Zuma mengatakan tidak akan ada perdamaian di Afrika Selatan sampai mantan presiden dibebaskan dari penjara.
"Perdamaian dan stabilitas di Afrika Selatan secara langsung terkait dengan pembebasan Presiden Zuma dengan segera," katanya dalam sebuah Tweet.
"Kekerasan itu bisa dihindari. Dimulai dengan keputusan mahkamah konstitusi untuk menahan presiden Zuma... Ini yang membuat marah rakyat," kata juru bicara yayasan itu, Mzwanele Manyi, kepada Reuters secara terpisah.