Dari 29 varian baru yang terdeteksi sebelumnya juga teridentifikasi pada segmen anak-anak.
Sehingga penting untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Sejumlah varian baru Covid-19 ini terdeteksi pada usia 0-5 tahun, 6-18 tahun sebanyak 26 kasus, 19-59 tahun sebanyak 71 kasus dan usia 60 tahun keatas sebanyak dua kasus.
Pasien Covid-19 yang terpapar varian Kappa megalami gejala yaitu ruam di sekujur tubuh disertai demam tinggi, batuk, pilek, mata merah dan berair.
Dilansir dari beberapa studi, vaksin AstraZeneca mampu memberikan perlindungan terhadap varian Kappa.
Tak hanya itu, vaksin jenis itu pun dinilai ampuh untuk mengatasi varian Delta.
Dalam studi itu juga menyelidiki kemampuan antibodi monoklonal dalam serum dari orang yang sudah pulih dan serum dari orang yang divaksinasi untuk menetralkan virus corona yang telah bermutasi tersebut.
Studi tersebut juga menyebutkan jika netralisasi terhadap varian Delta dan Kappa sebanding dengan yang terjadi pada varian Alpha dan Gamma.
Hal ini memberikan indikasi awal jika tingkat perlindungan yang sama dapat dicapai untuk mencegah penyebaran penyakit COVID-19 untuk beberapa mutasi.
Lantaran hal itu, sangat penting untuk melakuka vaksin untuk mencegah penyebaran virus corona, terutama varian Kappa dan Delta.
Baca: Covid-19 Varian Delta
Baca: Sudah Tersebar di DKI Jakarta, Berikut Penjelasan, Gejala, dan Pengobatan Covid-19 Varian Kappa